Mohon tunggu...
Muhamad Rafli Pribadi
Muhamad Rafli Pribadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Mercubuana

NIM : 43223010022 Jurusan : Akuntansi Kampus : Universitas Mercu Buana Jakarta Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

28 November 2024   15:43 Diperbarui: 28 November 2024   15:43 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Relevansi di Era Modern

Di era modern yang penuh dengan dinamika, kompetisi, dan tekanan materialistik, ajaran kebatinan Ki Ageng Suryomentaram menawarkan jalan tengah yang relevan. Nilai-nilai yang ia ajarkan dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari keluarga, masyarakat, hingga dunia kerja. Dalam konteks pencegahan korupsi dan kepemimpinan diri, ajaran ini menjadi alat yang efektif untuk menciptakan individu yang berintegritas, berwawasan luas, dan mampu menjadi agen perubahan di lingkungannya.

Apa Itu Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram?

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram adalah ajaran filosofis yang berasal dari tradisi kebudayaan Jawa dan berkembang pada awal abad ke-20. Kebatinan ini menekankan pengenalan diri, pengendalian emosi, serta pencapaian kebahagiaan sejati melalui kesederhanaan dan keikhlasan. Pemikiran ini dikembangkan oleh Ki Ageng Suryomentaram, seorang tokoh yang meninggalkan status bangsawannya untuk memahami kehidupan dari perspektif rakyat biasa.

Berikut adalah penjabaran lebih dalam mengenai what atau apa itu Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram:

1. Asal-Usul dan Latar Belakang

Ki Ageng Suryomentaram adalah salah satu putra dari Sultan Hamengkubuwono VII. Lahir dengan nama Bendoro Raden Mas (BRM) Kudiarmadji pada tahun 1892, ia memiliki akses ke pendidikan, kekuasaan, dan kehidupan mewah. Namun, ia merasa bahwa kehidupan di istana tidak memberikan kebahagiaan sejati.

Pada usia 40 tahun, ia memilih meninggalkan gelar kebangsawanannya dan menjalani kehidupan sederhana sebagai rakyat biasa. Pengalaman ini memberinya pandangan mendalam tentang hakikat kehidupan dan manusia. Dari sini, ia mengembangkan ajaran kebatinan yang menjadi landasan bagi pemikiran tentang keseimbangan batin dan kebahagiaan.

2. Konsep Utama Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram

a. Ngudi Kawruh Pribadi (Mengenal Diri Sendiri)

Inti dari ajaran kebatinan ini adalah pengenalan diri atau ngudi kawruh pribadi. Menurut Ki Ageng, setiap manusia memiliki tugas untuk memahami jati dirinya secara mendalam. Proses ini melibatkan refleksi batin yang intens untuk mengenali sumber kebahagiaan, ketidakbahagiaan, keinginan, dan ketakutan yang ada dalam diri.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun