Faktor Eksternal
Kondisi Ekonomi Makro: Resesi ekonomi atau penurunan daya beli masyarakat dapat menyebabkan banyak debitur mengalami kesulitan finansial, sehingga meningkatkan risiko kredit bermasalah4.
Perubahan Regulasi: Kebijakan pemerintah yang berubah-ubah, seperti perubahan suku bunga atau regulasi perpajakan, dapat mempengaruhi kemampuan debitur untuk membayar5.
Persaingan Usaha: Dalam industri yang sangat kompetitif, perusahaan kecil sering kali kesulitan untuk bertahan hidup, terutama jika mereka tidak memiliki modal kerja yang cukup3.
Dampak Kredit Bermasalah
Dampak dari kredit bermasalah sangat signifikan baik bagi bank maupun perekonomian secara keseluruhan:
Kerugian Finansial bagi Bank: Kredit bermasalah dapat menyebabkan kerugian langsung bagi bank karena mereka tidak menerima pembayaran kembali dari debitur. Hal ini juga dapat mempengaruhi profitabilitas bank dan menurunkan nilai saham mereka di pasar5.
Penurunan Likuiditas: Ketika banyak pinjaman menjadi bermasalah, bank akan mengalami penurunan likuiditas yang dapat membatasi kemampuan mereka untuk memberikan pinjaman baru kepada nasabah lain6.
Pengaruh terhadap Perekonomian: Tingginya tingkat kredit bermasalah dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi karena bank menjadi lebih berhati-hati dalam memberikan pinjaman baru. Hal ini dapat menghambat investasi dan pertumbuhan sektor usaha4.
Solusi Mengatasi Kredit Bermasalah
Mengatasi kredit bermasalah memerlukan pendekatan yang komprehensif baik dari pihak bank maupun debitur: