Mohon tunggu...
Tari Abdullah
Tari Abdullah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama lengkap Mudjilestari tapi lebih sering disapa dengan Tari Abdullah profesi sebagai penulis, conten creator, dan motivator. Ibu dari 4 anak berstatus sebagai single parent. Berdarah campuran sunda - jawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bahagia Lintang

1 Juli 2020   05:58 Diperbarui: 1 Juli 2020   05:57 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/bahagia/photo:doc.pri

*

Lintang mengumpat dalam hati, di tengah kemacetan kenapa harus mengalami ban bocor.. Lintang menepikan mobilnya, turun dan memeriksa kondisi bannya. Benar-benar habis anginnya.

Lintang mengedarkan pandangan ke segala penjuru, mencari kemungkinan ada tukang tambal ban, tapi tak ada tanda-tanda. Lintang menyugar, panas yang begitu terik membuat keringat bercucuran membasahi jilbab lebarnya.

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan mobilnya, seorang laki-laki turun dan menghampiri.

"Rudi," desis Lintang lirih. Seketika diliputi rasa cemas. Takut laki-laki itu kembali berniat kurang ajar.

"Lintang...," sapa Rudi

"Kok sekarang pakai Jilbab? Makin cantik aja."

Lintang tersenyum tipis, sejak peristiwa yang hampir merenggut kehormatannya malam itu, Lintang lebih bersikap waspada terhadap Rudi. Rasa tidak suka mendominasi pikirannya.

"Mobilnya kenapa?" tanya Rudi.

"Ini.. Bannya kempes," jawab Lintang datar

"Ohhh.. Sini mana, mas bantuin ganti ban," tawar Rudi. Lintang tak punya pilihan, ia juga tak mungkin mengganti bannya sendiri. Dengan terpaksa Linrang menyerahkan kunci mobilnya dan membiarkan laki-laki itu mengganti bannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun