Beberapa kali Remund mencuri-curi memperhatikan manik mata perempuan di sampingnya yang seolah berpijar-pijar setiap kali berbicara. Setiap detil kecil yang Lintang  lakukan, seperti keajaiban di matanya.
Laki-laki yang telah lama kehilangan istrinya dan tertutup hati untuk wanita itu, Â telah jatuh cinta saat kali pertama pada Lintang.
Lintang, perempuan introvert  yang dingin dan beku, tapi mencair setiap kali berada di dekat Remund, laki-laki yang setiap berbincang dengannya selalu sehangat matahari.
Remund mengemudi dengan cepat, tapi tetap nyaman dan tidak ugal-ugalan. Lintang menyukai cara Remund mengemudi. Mereka tiba di pantai Carita menjelang siang.
Lintang memandang takjub pada pantai dengan panorama hamparan pasir putih yang luas serta lanskap Gunung Krakatau yang indah dari kejauhan.
Selain pemandangannya yang indah pantai ini juga memiliki kekayaan satwa seperti kera ekor panjang, lutung, biawak, ular sanca, alap-alap, dan burung elang. Mereka hidup di eksisinya hutan lindung yang luas membujur melindungi pantai.
Keduanya berjalan kaki menyusuri pantai sambil terus berbincang dan bersenda gurau. Sesekali saling mengambil photo satu sama lain, Lintang benar-benar merasa seperti gadis remaja yang sedang jatuh cinta.
"Kamu suka?" tanya Remund tiba-tiba ketika Lintang memperhatikan pasangan yang sedang bermain banana boat.
"Eh?" Elena gelagapan. "Iya," putusnya setelah berpikir sejenak.
"OK!" seru Remund
Remund tiba-tiba menggenggam tangan kanan Lintang dan menariknya agar berjalan lebih cepat. Laki-laki  itu tidak memperhatikan perubahan air muka Lintang yang memerah, tersipu berkali-kali seharian ini sementara  jantungnya seperti berloncatan di dada dalam waktu yang bersamaan.