Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ketika Lansia Jakarta Merasa Kampungan Naik Whoosh ke Bandung

23 Januari 2025   08:22 Diperbarui: 23 Januari 2025   18:02 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari balik jendela Whoosh: Perumahan bersicepat melahap areal pertanian di Bandung (Dokpri)

Terlalu dini tiba? Tidak juga. Memang kami rancang begitu. Dalam rombonganku ada tiga orang lansia. Bulik kami yang sudah 85 tahun, istriku, dan aku. Kami lansia ingin menikmati perjalanan naik Whoosh dengan santai, tidak terburu-buru. 

Lagi pula ini pengalaman pertama naik Whoosh bagi kami semua. Kami masih buta soal keadaan stasiun dan prosedur yang berlaku di situ. Hitung-hitung ada cukup waktu untuk salah dan belajar.

Kami duduk-duduk dulu di bangku yang berjejer di lantai dasar stasiun tiga lantai itu. Penumpang naik dan turun siliweran di depan kami, semua bersalin rapi.  Mataku menyapu sekeliling, memantau aneka fasilitas di sana. Ada sejumlah resto cepat saji, outlet aneka produk, dan toilet. 

Nah, ini, ada toilet. Kuputuskan untuk menjajalnya, melengkapi pengalaman kencing di berbagai tempat. Entah ini yang keberapa ribu kali. Hmm, nilai 100 untuk toiletnya pagi itu: lega, sepi, sejuk, bersih dan wangi tipis-tipis.

Sedikit kehebohan yang bikin ketawa haru. Bulik kami ingin tiket digitalnya, barcode di ponsel, dicetak menjadi tiket fisik di mesin tiket. Katanya untuk kenangan, sebab tak ada jaminan beliau bisa naik Whoosh lagi. Bulik kami ini tinggal di Solo dan akan lanjut pulang via Bandung naik Argo Wilis esok harinya.

Maka, takut kualat,  jadilah permintaannya kami turuti. Wah, ternyata tiket fisik Whoosh itu keren juga. Berupa kartu kertas biru muda seukuran kartu ATM. Tertera di situ informasi rute kereta, nomor kereta, waktu berangkat dan tiba, nomor gerbong dan kursi, tanggal berlaku tiket, kelas tiket, nama penumpang dan indikasi nomor identitas, harga tiket, dan barcode tiket.

"Bulik, nanti tiketnya dibingkai, ya. Gantung di ruang tamu." Seorang sepupuku berseloroh. Ah, genuine, ide cemerlang itu. 

Istriku dan aku yang sudah terbiasa dengan tiket digital kereta api antar kota tergoda pula mencetak tiket. "Aku mau laminating nanti," kataku pada istri. 

Tiket Whoosh pertamaku jurusan Halim - Tegalluar (Dokpri)
Tiket Whoosh pertamaku jurusan Halim - Tegalluar (Dokpri)

Pengalaman pertama selalu berharga dan mengesankan. Siapa tahu kelak tiket Whoosh pertamaku itu laku dilelang. 

Saatnya naik ke peron di lantai tiga. Whoosh sudah tersedia, siap berangkat 20 menit lagi. Ramai-ramai kami naik eskalator ke lantai dua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun