Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Permakultur, Jejak Santo Fransiskus di Domus Patrum Seminari Menengah Siantar

30 Desember 2024   15:29 Diperbarui: 31 Desember 2024   10:17 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rerimbunan permakultur Domus Patrum SMCS Siantar dengan latar belakang kapel seminari (Dokpri)

Warga kemudian sepakat minta tolong kepada Fransiskus untuk mengatasi teror serigala itu. Fransiskus kemudian datang menemui para warga. Setelah mendengar cerita mereka, dia pergi menemui serigala itu ke sarangnya.

Saat serigala tersebut melihat Fransiskus, dia segera berlari hendak menyerang. Fransiskus berdiri tenang.  Sambil membuat tanda salib, dia menyapa: "Saudara Serigala, datanglah padaku.  Dalam nama Yesus kuperintahkan kamu untuk tak menyakiti lagi siapapun."

Serta-merta serigala itu merebahkan diri di kaki Fransiskus. Kepalanya diletakkan pada tangan  biarawan itu. Dia tunduk dan memasrahkan diri. 

Mereka berdua kemudian bercakap-cakap. Serigala itu mengaku terpisah dari kawanannya. Karena kelaparan dia terpaksa memangsa ternak warga. Lalu sejumlah warga terpaksa dibunuhnya karena mereka mengancam keselamatan jiwanya.

Akhir cerita, Fransiskus kemudian mendamaikan warga Gubbio dengan serigala itu.  Disepakati serigala tersebut tinggal di dalam kota. Lalu warga kota akan memberinya makan tiap hari agar tidak kelaparan lagi.  

Pekarangan Domus Patrum SMCS tampak dari pintu pagar depan. Tapak teras domus di latar belakang. (Dokpri)
Pekarangan Domus Patrum SMCS tampak dari pintu pagar depan. Tapak teras domus di latar belakang. (Dokpri)

Permakultur sebagai Jejak Santo Fransiskus

Kapusin, sebutan umum untuk OFM Cap, satu dari tiga OFM,  memulai karya misi di Sumatera tahun 1911. Seterusnya, atau sejak 1912, seluruh pulau itu kemudian menjadi wilayah layanan ordo tersebut. 

Untuk mendukung karya misi, khususnya penambahan jumlah pastor, tahun 1950 Kapusin mendirikan sebuah seminari, sekolah (menengah) calon pastor di Padang. Seminari itu kemudian dipindahkan ke Pematang Siantar pada tahun 1954. Berada di bawah Keuskupan Agung Medan, seminari itu sampai kini dikelola Kapusin Medan. 

Sudah pasti SMCS adalah institusi sosialisasi prinsip-prinsip hidup Santo Fransiskus. Antara lain kemiskinan (kesahajaan) dalam hidup, pelestarian lingkungan, dan keselarasan hidup manusia dan segala mahluk lain. Selain, tentu saja, sosialisasi nilai-nilai seminari yaitu kesalehan (sanctitas), kebijakan (scientia), belarasa (societas), dan kesehatan (sanitas). (Bdk. Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II Pastores Dabo Vobis, 15/3/1992.)

Secara khusus, terkait pelestarian dan keserasian lingkungan hidup, Fransiskus mencetuskan dan menerapkan konsep "ruang alami".  Disebutkan bahwa  "Fransiskus meminta agar sebagian taman biara selalu dibiarkan tidak diolah, sehingga bunga dan tumbuhan liar bisa tumbuh di situ dan orang yang melihatnya dapat mengangkat budi mereka kepada Allah Pencipta keindahan itu." (Artikel 12 Laudato Si, 2015)  Dalam konteks tata kota, kelak hal ini dikenal sebagai "ruang terbuka hijau" -- 30 persen dari luas kota.

Di pemukiman-pemukiman pedesaan "ruang alami" semacam itu kemudian dikenal sebagai pekarangan belakang rumah. Itu sebidang areal yang dikelola "menyerupai hutan".  Berbagai tanaman produktif tahunan, pohon dan perdu, ditumbuhkan di situ sebagai sumber kebutuhan pangan dan uang tunai dalam jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun