"Dungu betul kau, Felix. Kau bertanya-tanya, berpikir miring, Â ternyata jawabannya terhampar di depan matamu." Aku merutuki kedunguanku.
Santo Fransiskus Pelindung Lingkungan
Santo Fransiskus (1181-1226), kelahiran Asisi Italia adalah pendiri Ordo Fratrum Minorum (Saudara Dina) (1209). Kelak ordo ini mekar menjadi tiga ordo: OFM, OFM Conventual (1517) dan OFM Capuccinorum (1520).
Semasa hidupnya sebagai biarawan, Santo Fransiskus dikenal sebagai tokoh yang menegakkan dan mengamalkan prinsip kesatuan  dan keserasian manusia dengan segala mahluk dan unsur alam. Baginya semua mahluk dan benda yang ada di alam ini adalah sesama saudara bagi manusia. (Bdk. Artikel 10, Ensiklik Paus Fransiskus Laudato Si, 24/5/2015)
Semua hewan dan tumbuhan, dari yang terkecil sampai terbesar, oleh Fransiskus dipanggil "saudara". Saudara burung, domba, ikan, cacing, dan sebagainya. Saudara pohon, bunga, lumut, dan sebagainya.
Bahkan Fransiskus mengajak hewan dan tumbuhan bercakap-cakap. Â Bunga-bunga kecil yang indah misalnya diajak berdoa bersama kepada Tuhan.
Benda-benda di langit dan di bumi juga dipanggilnya "saudara". Saudara matahari, bulan, bintang, laut, dan api.Â
Dengan menerima semua mahluk hidup dan benda-benda di alam sebagai saudara, maka Fransiskus membangun kesetaraan manusia dengan mahluk dan unsur alam lainnya. Inilah prinsip dasar keserasian manusia dalam relasinya dengan entitas lain di lingkungan alamnya.
Itulah dasarnya mengapa Santo Fransiskus ditabalkan sebagai santo pelindung lingkungan hidup.
Legenda Fransiskus mendamaikan serigala dengan warga kota Gubbio, Umbria Italia adalah narasi ideal tentang keserasian manusia dengan sesama mahluk hidup lain di lingkungan alaminya.
Dikisahkan pada satu waktu warga Gubbio diteror seekor serigala ganas yang bersarang di hutan luar kota. Bukan hanya ternak yang dimangsanya. Sejumlah warga kota pun dibunuhnya. Seluruh warga ketakutan. Tak ada yang berani keluar dari kota.