"Lihatlah piala ini, ini sangat indah."Â -Lionel Messi, Stadion Lusail Doha, Qatar 18 Desember 2022.
Ketika laga final Piala Dunia 2022 antara Argentina dan Prancis mamasuki menit 85 waktu normal, aku meraih gadged, dan mulai menulis judul artikel "Argentina Pesta Sate Ayam Jantan di Lusail Qatar."Â
Berkat gol Messi  (23') dan Di Maria (36'), Argentina sudah unggul 2-0. "Prancis sudah habis," batinku bersorak.Â
Aku pikir, tiada lagi harapan bagi Prancis, TIm Ayam Jantan itu. Â Kylian Mbappe, sang bintang, tampak mulai frustasi di tengah lapangan. Didier Deschamps, sang pelatih, tampak putus harapan di tepi lapangan. Â
Tapi tunggu dulu. Pada menit 80, tembakan Kylian dari titik putih menghunjam pojok kanan atas gawang Martinez, kiper Argentina. Itu hukuman atas pelanggaran Otamendi terhadap Kolo Muani di kotak penalti.
Skor 2-1, masih untuk kemenangan Argentina.
Belum lagi detak jantungku normal, Mbappe sudah mencetak gol penyama skor di menit 80. Berawal dari keberhasilan Coman mencuri bola dari kaki Messi, lalu mengopernya ke Thuram yang mengumpankannya ke Mbappe.
Skor 2-2. Â "Pasti lanjut ke perpanjangan waktu dua kali limabelas menit," ramalku.Â
Buru-buru kuhapus judul artikel. Lalu kuletakkan gadged di atas meja. Fokus pada laga yang semakin seru, menarik, dan memacu degup jantung.
Stadion Lusail menjadi saksi, dua gol tercipta dalam perpanjangan waktu dua kali limabelas menit. Gol Messi di menit 108. Lalu, dari titik penalti, gol Mbappe di menit 118. Â