Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pengalaman Pertama Naik Bus Malam

5 September 2022   07:50 Diperbarui: 5 September 2022   14:35 1959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bus malam (Foto: antarafoto/rahmad via kompas.com)

Di tempat tersebut terakhir, di remang senja, Poltak terpukau oleh hamparan persawahan mahaluas di sebelah kiri jalan. Kelak, duapuluh empat tahun kemudian,  hamparan persawahan itu menjadi bagian dari sejarah hidupnya. Tapi itu cerita lain, sih.

Bus berhenti di rumah makan Kota Sari, di tepi jalan raya Pantura, Subang. Penumpang diminta turun semua untuk sembahyang, makan malam, dan buang air.

"Kita makan malam dulu, mbak." Poltak mengajak turun isteri orang yang dititipkan padanya. Basa-basi timur. Gak adalah rumusnya Poltak nraktir istri orang. Enak di suaminya, dong.

"Monggo, Mas," balas istri orang itu. Cara orang Jawa menampik tawaran basa-basi. 

Begitulah. Poltak turun dari bus, kencing, lalu memesan seporsi pecel lele di warung seputar parkiran.  Enak. Pakai lele mati. 

Poltak tak mikirlah soal istri orang yang dititipkan padanya. Ngapain juga mikirin istri orang makan apa. Itu kan urusan suaminya, ya.

"Sudah makan, mbak?"

"Sampun, Mas."

Ya, sudah. Basi-basi unfaedah tapi tetap mesti dilakoni. Katanya adat orang timur. Adat kok gak guna, ya.

Perjalanan malam ke Yogya dilanjutkan. Tak ada yang bisa dilihat di luar bus yang melaju kencang, kecuali lampu-lampu rumah dan jalanan di desa-desa dan kota-kota yang dilewati. 

Jarum jam merangkak ke angka sepuluh. Celoteh penumpang menghilang. Senyap. Penumpang mulai beranjak tidur atau pura-pura tidur. Yang terakhir ini biasanya modus penumpang merangkap copet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun