"Si Alogo kalau berdoa panjang kalipun. Sampai nama pendeta, gubernur, presiden dan para pahlawan disebutnya dalam doa. Bisa mati kelaparan kita."
"Gomgom!" Alogo melotot.
"Bah, jadi siapalah yang cocok memimpin doa makan siang kita."
"Si Poltak saja, Gurunami," sahut Tiur. "Orang Katolik doanya pendek-pendek." (Bersambung)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!