"Si Alogo kalau berdoa panjang kalipun. Sampai nama pendeta, gubernur, presiden dan para pahlawan disebutnya dalam doa. Bisa mati kelaparan kita."
"Gomgom!" Alogo melotot.
"Bah, jadi siapalah yang cocok memimpin doa makan siang kita."
"Si Poltak saja, Gurunami," sahut Tiur. "Orang Katolik doanya pendek-pendek." (Bersambung)
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!