Dengan mutu PSBB seperti itu, pantaslah Anies pesimis pandemi  Covid-19 mereda di Jakarta Juni atau Juli ini. Itu sebabnya larangan keluar/masuk Jakarta tak punya batas waktu yang tegas.  Pokoknya jegal terus di batas kota.
dan Pemenangnya adalah ...
Sejauh ini pemenang di Jakarta masih Covid-19. Tapi ada titik harapan Jokowi akan tampil sebagai "pemenang". Â Melalui penerapan strategi "hidup berdamai dengan Covid-19". Â Ditandai dengan pelonggaran PSBB secara bertahap.
Akan halnya Anies, sejah ini masih sibuk "menjegal Jokowi". Â Gubernur satu ini, meminjam tamsil Isaiah Berlin, masih tetap seperti "rase yang surplus ide tapi minus capaian". Â Masih sibuk memerangi Covid-19. Sementara warganya sibuk keras kepala abai protokol PSBB. Juga sibuk ngakali larangan keluar/masuk Jakarta.
Tapi begini saja. Â Dalam konteks penangan Covid-19, Â ibaratkan Jakarta itu "tempurung" dan Indonesia "belanga". Mungkinkah "penguasa tempurung" mengatasi "penguasa belanga"? Nyaris mustahil. Yang ada "tempurung" berisiko jadi episentrum Covid-19 berkelanjutan". Warga Jakarta lalu kelojotan terus.
Indonesia harus menang! Maka Anies juga harus membawa Jakarta ke meja "perdamaian dengan Covid-19". Â
Pelonggaran PSBB itu "trade-off" kesehatan dan ekonomi. Â Percuma bebas Covid-19 tapi busung lapar karena ekonomi ambruk. Mati karena Covid-19 itu memilukan. Tapi mati karena busung lapar itu memalukan.
Jadi, demi suksesnya "hidup berdamai dengan Covid-19", Â presiden dan gubernur berhenti dululah main "jegal daku kau kutebas". Â Lebih baik kompak bermain galasin melawan Covid-19. Â Ini namanya mengatasi pandemi dengan gembira. Â
Ya, gembira. Sebab rakyat gembira adalah kunci "kemenangan" dalam mengatasi Covid-19. Sedangjan rakyat yang takut dan lapar adalah kunci revolusi.
Emangnye siape sih nyang demen revolusi di mari?(*)
Â
Rujukan:
(1) Â Â "Jokowi resmi melarang mudik, Kemenhub siapkan aturan detailnya", tempo.com, 21/04/2020. Â
(2) Â Â Permenhub RI Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.
(3)   Pergub Provinsi DKI Jakarta  Nomor 47 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Experian Keluar dan/atau Masuk Provinsi DKI Jakarta dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19.
(4) Â Â "Larangan warga Jakarta tak boleh keluar Jabodetabek berlaku sejak 14 Mei", kompas.com, 15/05/2020.
(5) Â Â "13 pertanyaan dan jawaban seputar Pergub keluar masuk Jakarta", kompas.com, 16/05/2020.
(6) Â Â "Not allowed to do testing: govetnor days Jakarta was tracking COVID-19 cases in January", The Sidney Morning Herald, 07/05/2020.
(7) Â Â "Imam salat tarawih di Tambora positif corona, jemaah jadi ODP", kompas.com, 14/05/2020.
(8) Â Â "28 warga Tambora jadi ODP gegara imam musala positif COVID nekat pimpin tarawih", detik.com, 13/05/2020.
(9) Â Â "Mau ke Madura, 8 Pemudik dari Jakarta sembunyi dalam mobil di atas truk derek", kompas.com, 15/05/2020.
(10) Â Â "Rela sewa truk towing Rp 6 juta untuk mudik, tapi kepergok polisi di Ngawi", tribunnews.com, 15/05/2020.
(11) Â Â Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 (13/4/2020) tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai Bencana Nasional. Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H