Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perkebunan Kita: Penjajahan atau Pemerdekaan?

23 Juni 2016   12:57 Diperbarui: 23 Juni 2016   13:11 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Perkebunan kita, dia alam merdeka ini,  masih eksploitatif terhadap sumberdaya alam dan manusia Indonesia.  Karena itu, masih mengusung karakter “perkebunan sebagai penjajahan” (ekploitatif dan ekslusif).  Tidak bertransformasi menjadi “perkebunan sebagai pemerdekaan” (distributif dan inklusif).

Indikatornya adalah penekanan pada peran perkebunan sebagai sumber devisa.   Karena itu orientasinya adalah ekspor produk primer.  Industri manufaktur perkebunan tak dikembangkan, sehingga nilai tambah dinikmati negara-negara maju (importir). 

Selama “devisa” menjadi tujuan utama, dan selama industri manufaktur perkebunan belum tumbuh, maka sulit mengharapkan perkebunan sebagai pemerdekaan. 

Menurut Pakpahan, perkebunan hanya mungkin menjadi suatu sistem pemerdekaan apabila mampu melepaskan diri dari karakter  blueprintperkebunan kolonial. 

Karakter perkebunan kolonial yang dimaksud adalah, pertama, pemihakan pemerintah terhadap perusahaan besar melalui fasilitasi HGU jangka panjang dan penyediaan jaringan infrastruktur khususnya transportasi.

Kedua, pemosisian  ekspor komoditi primer atau produk antara sebagai prioritas utama  sehingga industri pengolahan/manufaktur di dalam negeri kurang berkembang.

Ketiga, pelestarian sistem ekonomi ganda  yaitu sektor perkebunan modern (kapitalis kaya) dan sektor pertanian pangan/kebun rakyat post-tradisional (subsisten/komersil miskin) yang berjalan di jalur masing-masing, tanpa suatu keterkaitan integratif yang signifikan.

Menuju Perkebunan Pemerdekaan

Intensi tesis “perkebunan sebagai pemerdekaan” adalah pembalikan terhadap arus utama sejarah pembangunan perkebunan nasional yaitu “perkebunan berbasis korporasi besar”. 

Arus utama ini benar telah melahirkan perusahaan-perusahaan perkebunan modern skala besar, baik BUMN maupun swasta, sejak masa kolonial tapi gagal memerdekakan rakyat pedesaan dari kemiskinan.

Bahkan lebih dari itu, arus besar tersebut gagal memerdekakan perkebunan itu sendiri dari karakter kolonialisme yang eksploitatif dan eksklusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun