Mohon tunggu...
M. Sadli Umasangaji
M. Sadli Umasangaji Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger - celotehide.com

Menulis beberapa karya diantaranya “Dalam Sebuah Pencarian” (Novel Memoar) (Merah Saga, 2016), Ideasi Gerakan KAMMI (Gaza Library, 2021), Serpihan Identitas (Gaza Library, 2022). Ia juga mengampu website celotehide.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dialog Imajinatif

14 Juni 2023   13:44 Diperbarui: 14 Juni 2023   13:48 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Serpihan Identitas/Dokpri

Said tertawa, "Kalau perlawanan, Sayyid Qutbh juga tokoh perlawanan terhadap diktator", Said berkata demikian. Said memang mengagumi tokoh-tokoh Ikhwan dan merasa cukup senang dengan menyelami pemikiran-pemikiran tokoh Ikhwan saja.

Dawam tentu berbeda, membebaskan dirinya dalam membaca apa saja. Termasuk kesukaan yang besar pada sastra. Sastra yang begitu ia sukai.

Tapi mereka tetap sama-sama aktif di organisasi Kepemudaan Islam. Dengan saling mengingatkan kepada semangat keislaman.

Dalam organisasi Kepemudaan Islam itu, yang mirip dengan Dawam adalah Usamah. Usamah adalah gabungan antara Said dan Dawam, suka membaca karya tokoh ikhwan seperti Sayyid Qutbh, tapi juga suka dengan novel realisme sosialis seperti Pram.

#

            Dawam telah kembali di rumahnya.  Merebah di tempat tidurnya.

"Pandangan sastra Pria Tua itu tentang realisme sosialis telah menjadi ketentuan bahwa pengarang harus belajar dari rakyat. Banyak cara yang harus dan bisa ditempuh, terutama membaurkan diri ke dalam gerakan massa, mengenal perasaan mereka, mengenal spontanitas dalam menyatakan perasaan mereka, dan bersama mereka ikut mewujudkan apa yang harus diharapkan oleh mereka"

Pria tua itu di Blora pada tahun 1925 di jantung pulau jawa di sebelah timur Pulau Sumatera, sebagai anak sulung dalam keluarganya. Ayahnya adalah seorang guru, sedangkan ibunya seorang penjual nasi.

Hampir separuh hidup pria tua ini dihabiskan dalam penjara. Para pengarang realisme sosialis harus menyediakan diri untuk digembleng dan diperbanyak oleh realitas yang kasar, pahit, dan bengis. Hasil langsung dari didikan spontan ini ialah meningkatkan daya kreatif terhadap segala gerak-gerik musuh rakyat. Gemblengan itu menghasilkan ketajaman daya urai dan daya pembeda antara gerakan pokok musuh rakyat, gerakkan semu, penyokong musuh, dan gerakan tidak sadar menyokong musuh. Seterusnya gemblengan itu juga meningkatkan naluri mempertahankan dan memperkuat gerakan rakyat, mengkonsolidasi dan mempertahankan kemenangan-kemenangan yang telah dicapai, memahami kekalahan-kekalahan dan menstabilkan sukses-sukses dan dengan cepat mengenal provokasi musuh, anti propaganda.

Penjara tak menghalangi pria tua ini untuk berhenti berkarya. Tidak. Tidak senjengkal pun pria tua ini berhenti menulis. Bagi pria tua ini, menulis adalah tugas pribadi dan nasional. Dan ia konsekuen terhadap semua akibat yang ia peroleh. Berkali-kali karyanya dilarang dan dibakar.

Sebagaimana telah diketahui bahwa Lekra menganut aliran realisme sosialis, maka pria tua ini tertarik terlibat didalamnya. Ia juga menganut aliran tersebut. Tokoh yang sangat mempengaruhi pemikiran pria tua ini adalah tokoh sastra Rusia Maxim Gorki. Pria tua ini, mengambil semua metode realisme sosialis Maxim Gorki. Tanpa ragu mengatakan bahwa istilah realisme sosialis timbul pertama kali di bumi yang untuk pertama kali memenangkan sosialisme, di bumi yang telah menegakkan sosialisme, yakni Uni Soviet. Tokoh utama yang biasanya mendapat kehormatan sebagai pelopornya adalah pujangga besar Soviet Maxim Gorki terutama dengan karya utamanya Ibunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun