Mohon tunggu...
M. Sadli Umasangaji
M. Sadli Umasangaji Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger - celotehide.com

Menulis beberapa karya diantaranya “Dalam Sebuah Pencarian” (Novel Memoar) (Merah Saga, 2016), Ideasi Gerakan KAMMI (Gaza Library, 2021), Serpihan Identitas (Gaza Library, 2022). Ia juga mengampu website celotehide.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dialog Imajinatif

14 Juni 2023   13:44 Diperbarui: 14 Juni 2023   13:48 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Serpihan Identitas/Dokpri

Sekretariat hari itu banyak kader yang duduk-duduk di dalamnya. Sekretariat telah menjadi tempat untuk berkumpul, entah untuk rapat, atau bertemu walau tak ada kegiatan. Sebagai tempat untuk berkumpul kala aktivitas di luar, tak ada. Maka sekretariat menjadi tempat bernaung. Dawam dan Said sedang ada di sekretariat. Said membaca buku Fikih Pergerakan Sayyid Qutbh dan Dawam membaca novel Pram, Jejak Langkah. Novel ketiga dari Tetralogi Buru.

"Antum suka dengan novel Pram bung?", tanya Said pada Dawam

"Memangnya kenapa akh?"

"Tidak, hanya tanya saja, antum kelihatan sudah dua kali membaca novel Pram, tambah itu yang ketiga", Said sambil tertawa.

Dawam tersenyum, "Ya, kurang lebih begitu bro. Aku suka saja dengan Sastra Realisme Sosialis"

"Realisme sosialis sebagai salah satu aliran dalam sosialisme yang bergerak dalam kancah sastra. Semangat realisme sosialis ialah untuk memenangkan sosialisme di tengah masyarakat. Maka di dalam sastra aliran realisme sosialis, realitas masyarakat adalah inspirasi untuk membuat karya", kata Dawam sambil tertawa

"Pram adalah tokoh Realisme Sosialis-nya Indonesia", gumam Dawam lagi.

"Realisme sosialis itu sendiri bukan hanya penamaan satu metode di bidang sastra, tapi lebih tepat dikatakan satu hubungan filsafat, metode penggarapan dengan apresiasi estetiknya sendiri. Penamaan satu politik estetik di bidang sastra yang sekaligus juga mencakup kesadaran adanya front, adanya perjuangan, adanya kawan-kawan sebarisan dan lawan-lawan di seberang garis, adanya militansi, adanya orang-orang yang mencoba menghindari diri dari front ini untuk memenangkan ketakacuhan. Begitulah urai Pram tentang Realisme Sosialis", Dawam masih terus berkata

 "Kenapa antum begitu suka?"

"Aku suka dengan sastra akh. Suka sastra saja. Tapi suka sastra dengan latar perlawanan juga"

"Pemikiran Pram tentang realisme sosialis, sebenarnya punya tujuan satu, yaitu untuk membangun masyarakat yang ideal. Masyarakat tanpa penindasan, masyarakat yang merdeka. Dalam arti terpenuhinya hak-hak sebagai manusia, seperti yang diharapkan oleh sosialisme. Yaitu manusia yang sama rasa sama rata dan karsa (keinginan)", Dawam menjelaskan kekagumannya pada Pram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun