Mohon tunggu...
M. Sadli Umasangaji
M. Sadli Umasangaji Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger - celotehide.com

Menulis beberapa karya diantaranya “Dalam Sebuah Pencarian” (Novel Memoar) (Merah Saga, 2016), Ideasi Gerakan KAMMI (Gaza Library, 2021), Serpihan Identitas (Gaza Library, 2022). Ia juga mengampu website celotehide.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dialog Imajinatif

14 Juni 2023   13:44 Diperbarui: 14 Juni 2023   13:48 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Serpihan Identitas/Dokpri

Serpihan Identitas - M. Sadli Umasangaji

Dialog Imajinatif

Setelah beberapa hari dari aksi penolakan BBM kemarin. Gerakan mahasiswa memang masih identik dengan aksi massa. Waktu berjalan telah begitu cepat. Teknologi telah melaju melampaui zaman. Terbentuklah zaman baru dengan teknologi yang juga menopang. Kehadiran media sosial inilah seakan menjadi solusi menyentuh hampir semua lapisan masyarakat kita, terutama yang paling intim dan intens adalah kalangan anak muda, termasuk gerakan kepemudaan.

Senyata, hal ini dapat kita lihat pada perkembangan periodisasi generasi Indonesia yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan media. Kita mengenal generasi Baby Boomer, Generasi 1946-1964, generasi yang lahir setelah Perang Dunia II, ini memiliki banyak saudara, akibat dari banyaknya pasangan yang berani untuk mempunyai banyak keturunan. Generasi yang adatif, mudah menerima dan menyesuaikan diri. Dianggap sebagai orang lama yang mempunyai pengalaman hidup. Generasi X, generasi 1965-1980, tahun-tahun ketika generasi ini lahir merupakan awal dari penggunaan PC, video games, tv kabel, dan internet. Generasi Y, lahir 1981-1994, generasi millenium. Generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS, instan messaging. Generasi yang multitasking, contohnya belajar sambil mendengarkan musik. Generasi Y plus, generasi yang mengikuti trend seiring pesatnya perkembangan teknologi. Generasi Z atau i-Generation, generasi 1995-2010. Di masa generasi Z, internet sudah mulai berkembang dengan sangat baik. Pada generasi ini, mereka terbiasa melihat orang lain menggunakan gadget, sehingga sangat mudah untuk generasi Z ini beradaptasi dengan teknologi. Dan sekarang telah lahir generasi Z atau Generasi Net yang sehari-hari hidup di dunia internet. Inilah masyarakat netizen dalam sistem sosial politik kita.

Kehadirian media sosial ini telah mengubah pola hubungan dan komunikasi sosial politik masyarakat. Terlihat dalam pola interaktivitas jaringan dalam dunia jejaring sosial yang akhirnya membentuk solidaritas komunikatif yang sama sekali baru. Ini bisa dipahami sebagai beralihnya interaksi sosial-politik masyarakat pada sistem networking yang diperantarai media sosial, bukan lagi dalam pertemuan langsung atau yang diperantarai media massa konvensional. Kemudian dalam dunia sosial politik, inilah bentuk solidaritas komunikatif baru antara pemerintah dan rakyat, yang akhirnya melahirkan demonstran gaya baru melalui media sosial.

Dawam termasuk yang begitu aktif dalam diskusi-diskusi online yang mulai menjamur. Diskusi online sebagai zaman baru dalam diskusi. Sebagai intelektualitas zaman ini. Aktivisme generasi Y Plus dan Z di era media sosial. Aktivisme digital.

Aktivitas diskusi online membuat Dawam mengenal beberapa komunitas. Diskusi online yang diikuti Dawam begitu banyak. Diskusinya mulai dari bedah buku, diskusi tentang tokoh pergerakan hingga masalah kerakyatan dan politik. Terselip bahwa Dawam menyukai sastra. Membuat ia mengenal konsep "Sastra Gerakan".

"Sastra gerakan sebagai suatu gerakan wacana dan budaya. Kekuatan wacana. Karena rasa dan estetika akan terus mengikuti perkembangan zaman. Gerakan menjadikan frame agar sastra mempunyai nuansa perjuangan dalam estetika dan nilai sesuai dengan ruang yang diyakini. Sastra gerakan adalah kerja kebudayaan. Gerakan sastra adalah gerakan kebudayaan dengan semangat profetisme jalanan dan tujuan sastra gerakan adalah menghimpun seni yang berkepribadian serta membebaskan. Sastra gerakan menjaga kebudayaan yang beradab"

"Karya  sastra  merupakan  cermin dari  sebuah  realitas  kehidupan  sosial masyarakat. Sebuah  karya  sastra  yang baik  memiliki  sifat-sifat  yang  abadi dengan  memuat  kebenaran-kebenaran hakiki  yang  selalu  ada  selama  manusia masih ada"

"Suatu karya lahir tidak lepas dari kondisi akan  zamannya.  Sastra  sebagai  wadah merekam  kondisi  sosial,  atau kemungkinan  sebagai  alat  politik  agar penikmat  sastra  (pembaca)  terpengaruh terhadap  pesan  yang  hendak disampaikan kepada penulis", beberapa pemantik dalam diskusi Sastra Gerakan. Dawam adalah penyuka sastra yang terlahir dalam generasi gerakan sebagai generasi Y Plus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun