Langkah yang masih jauh sekali, bagaimana Habibi dengan kabinetnya dan kita semua, itu mengatasi problem yang sangat mendesak, yaitu bagaimana menstabilisasi harga-harga sembako, bagaimana menahan laju inflasi agar tidak lepas kendali, bagaimana memperkuat nilai rupiah terhadap dollar itu, bagaimana menghentikan PHK supaya tidak terjadi pembengakkan penggangguran yang tanpa batas, dan bagaimana juga menghentikan kerusuhan-kerusuhan sosial", orasinya disambut dengan tepuk tangan riuh, sembari takbir kembali.
Kenangan reformasi 1998 dan munculnya organisasi Kepemudaan Muslim, dikenang oleh Usamah, salah satu kader organisasi Kepemudaan Muslim itu kini. Dan sang deklarator kian menanjak karir politiknya kini, beserta dengan para senior lainnya. Sang lelaki tuapun demikian telah membuat sebuah partai baru.
Usamah mengenang kejadian aksi-aksi reformasi 1998 setelah aksi mereka menolak kenaikan BBM kemarin. Usamah membalikkan dirinya di kasur. Dan berkata lirih, "Masihkah moral profetik itu diteguhkan mereka?"
"Dan akankah organisasi Kepemudaan Muslim ini masih terus tumbuh dan bertahan?"
"Masihkah akan terus pada rel Dakwah Tauhid, Intelektual Profetik, Sosial Independen, Politik Ekstraparlementer? Masihkah organisasi Kepemudaan Muslim ini teguh pada Moral Profetik?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H