Dengan lembut, perawat jaga mendekati Pak Iqbal dan meminta izin untuk memeriksa tekanan darahnya. Pak Iqbal dengan patuh memberikan izin, menunjukkan kepercayaan dan kerjasama yang baik terhadap tim medis yang merawatnya.
Perawat jaga kemudian dengan teliti menggulung lengan Pak Iqbal dan menempatkan manset tensi meter di sekitar lengan yang telah disiapkan. Perawat jaga dengan hati-hati memonitor proses pengukuran tekanan darah, memastikan bahwa semua langkah diambil dengan benar.
Setelah proses pengukuran selesai, perawat jaga membaca hasilnya dengan cermat. Ia mencatat hasil pengukuran dengan teliti dan profesional. Kemudian, dia memberikan informasi tentang hasil pengukuran kepada Pak Iqbal dan keluarganya dengan jelas dan mendetail.
"Tekanan darah Pak Iqbal terlihat stabil saat ini, tetapi tetap perlu dipantau dengan cermat. Jika ada perubahan atau gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk memberi tahu kami," ucap perawat jaga dengan suara yang tenang namun penuh perhatian.
Keluarga Pak Iqbal mengangguk sebagai tanda pengertian, menunjukkan bahwa mereka memahami pentingnya pemantauan terhadap kondisi kesehatan Pak Iqbal. Udin merasa lega melihat bagaimana perawat jaga dan keluarga bekerja sama untuk memastikan kesehatan Pak Iqbal tetap terjaga dengan baik.
Setelah semua prosedur selesai, Udin merasa sedikit lega karena melihat bahwa Pak Iqbal mendapatkan perawatan yang baik dan profesional dari tim medis yang bertugas. Semua orang di ruangan itu kembali fokus pada mendukung proses pemulihan Pak Iqbal dengan penuh perhatian dan kasih sayang.
Dengan lega, Bu Farida mengumumkan bahwa tekanan darah Pak Iqbal dalam keadaan normal setelah makan kupat tahu. Udin merasakan gelombang kelegaan melalui ruangan saat berita tersebut disampaikan.
"Alhamdulillah," ucap Udin dengan suara yang penuh syukur.
Semua orang di ruangan itu merespons dengan senyuman dan ekspresi yang penuh harapan. Kondisi tekanan darah yang normal merupakan berita baik yang menunjukkan bahwa Pak Iqbal siap untuk menjalani sesi kemoterapi berikutnya.
"Kita siap untuk menjalankan sesi kemoterapi, semoga segalanya berjalan lancar," ujar Bu Farida dengan suara yang penuh keyakinan.
Udin melihat bagaimana keberanian dan keteguhan hati Bu Farida membawa semangat kepada semua orang di ruangan itu. Meskipun tantangan masih ada di depan, mereka semua siap menghadapinya dengan penuh harapan dan kesatuan.