Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semoga Lekas Pulih, Pak Iqbal

29 Maret 2024   20:00 Diperbarui: 29 Maret 2024   20:01 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bu Farida mencoba memberikan jawaban yang menenangkan. "Ayah sedang dalam perawatan yang baik, sayang. Semua sedang berusaha yang terbaik untuk memastikan kesembuhannya," ucapnya dengan penuh harapan.

Sementara itu, istri Pak Iqbal menghampiri tempat tidur suaminya dengan hati-hati, memeluknya dengan lembut sambil membisikkan kata-kata penuh kasih sayang. Udin bisa melihat bagaimana kehadiran mereka memberikan semangat dan kekuatan tambahan bagi Pak Iqbal di tengah-tengah proses pemulihannya.

Balita yang digendong istri Pak Iqbal juga memberikan sedikit keceriaan di tengah suasana yang tegang. Sorot mata kecilnya penuh dengan kepolosan dan kebahagiaan, membawa sedikit sinar harapan dalam ruangan yang sedang diuji ini.

Udin mengamati dengan penuh haru bagaimana keluarga Pak Iqbal saling mendukung dan menguatkan satu sama lain di saat yang sulit ini. Mereka semua duduk bersama, saling menyemangati dan berharap yang terbaik untuk kesembuhan Pak Iqbal.

Melihat Pak Iqbal berusaha berkomunikasi dengan cucunya, Udin bisa merasakan kehangatan dan keinginan yang kuat dari Pak Iqbal untuk terhubung dengan cucunya meskipun dalam kondisi yang sulit. Namun, Udin juga menyadari bahwa cucu itu tampaknya kurang mengenali kakeknya karena alat bantu pernapasan yang dikenakan Pak Iqbal.

Dengan penuh perhatian, istri Pak Iqbal mencoba menjelaskan situasi kepada cucunya dengan suara yang lembut dan penuh kasih sayang. Dia membisikkan beberapa kata dan memperkenalkan kembali cucunya kepada kakeknya.

Sementara itu, Pak Iqbal mencoba tersenyum meskipun sedikit terhambat oleh alat bantu pernapasan yang dipakainya. Dia berusaha berbicara dengan lembut, mencoba menyampaikan kehangatan dan cinta kepada cucunya meskipun dalam situasi yang tidak ideal.

Udin bisa merasakan betapa pentingnya momen itu bagi Pak Iqbal dan keluarganya. Meskipun mungkin sulit bagi cucunya untuk mengenali kakeknya dalam kondisi seperti itu, kehadiran mereka semua di ruangan itu menciptakan rasa kebersamaan dan dukungan yang tak tergantikan.

Mereka semua berusaha untuk menjaga semangat dan harapan di tengah-tengah cobaan yang sedang mereka hadapi. Udin mengamati dengan penuh kehangatan bagaimana keluarga Pak Iqbal saling mendukung dan menyayangi satu sama lain di saat yang sulit ini, membawa sedikit cahaya dalam kegelapan yang melingkupi mereka.

Saat hampir pukul 5 sore, waktu makan dan minum obat Pak Iqbal, Udin melihat dengan penuh perhatian bagaimana proses tersebut berlangsung. Ilham membantunya untuk duduk dengan hati-hati, memastikan kenyamanan ayahnya.

Proses persiapan makanan dan minum obat dimulai dengan membuka sisi penyangga tempat tidur sebelah kiri, yang kemudian diikuti dengan menggeser posisi gantungan infus untuk memberi ruang bagi Pak Iqbal untuk duduk dengan nyaman. Udin membantu dengan memperhatikan segala kebutuhan yang diperlukan selama proses tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun