"Ya, doaku semoga awakmu jadi murid padepokan yang baik budi yang tahu
 membela keadilan dan kebenaran, kepada rakyat kecil yang tertindas,
miskin dan telantar, yo, Ning,"
"Ya, Mbok. Simbok dan bapakku juga mendoakan sama."
Pagi itu aku menemani dan membantu Mbok Sinah untuk mempersiapkan sarapan. Sinar Kinasih tiba-tiba muncul dan menanyakan apa yang bisa dibantunya kepada Mbok Sinah.
"Wis ra usah repot-repot," kata Mbok Sinah.
Sekar menyahut, "Mbok jangan perlakukan kami seperti tamu, lho, tapi
anggap saja seperti kerabat sendiri."
"Ya sudah, sana nyapu halaman depan,"
"Lha gitu lho, Mbok, jadi aku tidak sungkan dan enak tinggal di sini," kata
Sekar Kinasih sambil mengambil sapu lidi dan menyapu halaman depan.