Aku sungguh merasa jijik dan tidak nyaman bertemu orang semacam ini, tapi kuakui dia amat sakti, tiba-tiba kudaku berhenti dan tidak bergerak maju meskipun sudah kukendalikan untuk berjalan tapi tetap tidak menurut, padahal biasanya tidak demikian. Gagah Lintang selalu menuruti keinginanku.
Selama perjalanan pulang pikiranku selalu dipenuhi pertanyaan Siapakah Lembu Suro itu? Orang mana dia sehingga berani secara terang-terangan ingin meminangku, aduh Dewa jagad Bathara, jangan sampai hal ini terjadi padaku, aku jijik, aku muak. Meskipun aku tidak punya perasaan benci pada orang tapi sungguh melihat tampangnya dan tutur katanya aku tidak tertarik.
 Biasanya aku mengendarai kuda dengan santai dan cepat sampai istana. Namun perjalankan kali ini terasa begitu lama walau Gagah Lintang lari secepat kilat. Sesampai istana aku langsung menghadap Romo Prabu. Kebetulan ada Ibunda Ratu, Paman Narotama, dan Bibi Sekar Tanjung .( Bersambung  )
Oleh  Sr. Maria  Monika  SND
27 Â Juli, 2021
Artikel  ke  417
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H