dan kelemahlembutanmu, aku jatuh cinta padamu, Dewiku."
Gila, orang ini, begitu spontan mengutarakan cinta, padahal tahu wajahku
saja belum, batinku.
Aku berusaha sesopan mungkin untuk lewat, karena aku menghadapi orang
yang punya kekuatan, terbukti kudaku berhenti dan tidak mau jalan. Padahal
Gagah Lintang tidak pernah bertingkah seperti itu.
"Maaf, Kisanak, aku numpang lewat, Kisanak salah alamat. Aku bukan
 Tungga Dewi."
"Duhai Dinda Tungga Dewi, jangan bohong meskipun wajahmu tertutup
cadar, aku tetap bisa melihat kecantikan wajahmu yang luar biasa, Diajeng."
 Kurang ajar benar orang ini, menyebutku diajeng seolah dia sudah lama