mengenal aku.
 Aku tetap tidak membuka cadarku dan minta supaya diizinkan lewat.
"Baik, Dindaku, kali ini Diajeng kuizinkan lewat. Tapi suatu saat aku akan
 datang menemui Raja Prabu Airlangga untuk meminang Diajeng!"
Aduh, sial, aku bertemu dengan orang gila yang nekat, denyut jantungku
berdegup keras, deg-degan juga karena sangat ngeri melihat wajahnya.
 Namanya pun baru kudengar sekarang, siapa sebenarnya Lembu Suro itu?
demikian pertanyaan yang selalu mengusik hatiku.
Akhirnya aku memacu Gagah Lintang secepat kilat dihantar bayu, kupacu
sangat kencang.
Keringat dingin membasahiku karena aku sangat ketakutan dengan pertemuan itu. Melihat wajahnya yang setengah binatang dan setengah manusia, juga sikapnya yang seolah sudah kenal baik dan urakan membuat bulu kudukku merinding.