kerajaan selain untuk mencari pengalaman dan udara segar, aku juga ingin
 mengetahui situasi keamanan dan keadaan penduduk negeri wilayah istana
 Ayahanda Prabu.
Biasanya aku memakai cadar dan kerudung putih, agar tidak diketahui jati diriku. Dengan demikian aku bebas berkeliling memantau kerajaan sekaligus rekreasi bagiku.
Suatu saat aku dicegat seorang pemuda, kepalanya berbentuk lembu dan badannya manusia. Dia tahu bahwa aku adalah Sanggrama Tungga Dewi, anak Raja Airlangga. Aku sendiri kaget ketika suaranya menggelegar menghentikan Gagah Lintang, kudaku.
 Aneh! Gagah Lintang sepertinya tidak punya kekuatan untuk bergerak dan
 maju. Terpaksa aku berhenti dan turun dari kudaku.
"Duhai Juwitaku Sanggrama Wijaya Tungga Dewi, saat seperti ini yang
kutunggu-tunggu untuk berjumpa denganmu, Dindaku."
Jantungku berdetak keras, karena orang aneh mengerikan ini mengenaliku walaupun mukaku tertutup cadar dan berkerudung putih sehingga wajah dan rambutku tidak kelihatan. Apa maunya orang ini mencegatku? Begitu pertanyaan yang menggangguku.
"Juwita, aku Lembu Suro, sudah lama aku mendengar tentang kecantikan