Â
Dia akan tahu memilih apa yang terbaik dan meluhurkan tatacara kehidupan. Dia akan menjadi orang bijak dalam mengolah hati dan mengatur hidupnya. Inilah yang dilakukan Romo Prabu setiap purnama tiba, duduk di tangga, di bawah patung Brahma, sambil berkidung lagu-lagu yang menenteramkan jiwa.
Â
Pada malam purnama yang indah, inilah waktu yang kupilih untuk mengatakan gejolak hatiku kepada Romo Prabu.Hatiku tersentak ketika aku mendekati Ayahanda Prabu, ternyata beliau mengetahui kehadiranku. Selayaknya putri raja aku menghaturkan sembah pada Ayahanda Prabu, namun beliau selalu melarang kalau aku memberi sembah.
"Anak Samaratungga Dewi, kalau ayah sedang santai, dirimu tidak perlu menyembah, kemari anakku, sayang," katanya.
Â
Ayahanda memelukku, inilah saat yang menyejukkan.
Â
"Ada apa anakku?" "Ayahanda Prabu ... emm, emm, Nanda ingin mengetahui bagaimana riwayat Ayahanda, mengapa Ayahanda menjadi raja?" Tiba-tiba kalimat itu meluncur begitu saja dari bibirku.
Â
"Oh, jadi dirimu ingin mengetahui sejarah Ayahanda?"