Mohon tunggu...
Monica Sinaga
Monica Sinaga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai..Haii.. Hallo Perkenalkan nama saya Monica Cynthia Carolina Sinaga dan saya seorang mahasiswa. Saya suka mendengar musik, berpetualang, berenang dan lainnya yang menurut saya bisa membuat lebih tenang dan relax. Berikut berbagai cerita saya, selamat membaca...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Arti dan Lambang Ulos bagi Batak Toba

29 November 2022   17:06 Diperbarui: 29 November 2022   17:17 2897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Idup berasal dari kata Batak mangidupi, mangalsik, yang dapat diartikan dalam Bahasa Indonesia sebagai hidup, menginginkan dan menikmati.  Ketika seorang memakai ulos ragi idup melambangkan ia sedang menikmati hidupnya sebagai orang batak yang sudah mempunyai banyak keturunan (pahopu). 

Ulos ragi idup menyimbolkan bahwa seseorang itu mempunyai wibawa dalam budaya orang Batak. Ulos ini boleh digunakan oleh setiap bapak-bapak yang sudah mempunyai cucu (marpahopu) pada acara sukacita (perkawinan) dan duka cita (kematian).

  • Ulos ragi sibolang

     Ulos ragi sibolang mempunyai dua warna yakni putih dan hitam, namun warna hitam lebih menonjol daripada yang putihnya sehingga tampak seolah-olah menjadi warna biru tua yang melambangkan hatongamon (berwibawa dan tenang).  Ulos ini juga melambangkan sebuah simbol yang mengungkapkan keberdukaan (hohom), ketenangan yang berarti tidak ada senda gurau bahkan air mata sedang menetes di sana. 

  • Ulos ragi hotang

Hotang berarti rotan, yang melambangkan suatu alat pengikat yang kuat. Rotan inilah yang dilambangkan di dalam pembuatan penenunan ulos ragi hotang bagai si pemakainya sebagai memiliki tubuh yang kuat (kerja keras), memiliki jiwa yang kuat (benget/ tahan uji), memiliki iman atau tondi (roh) yang kuat (pengharapan).  Ulos ini umumnya digunakan pada acara duka cita misalnya ulos penutup mayat seseorang yang meninggal namun belum berkeluarga.

  • Ulos ragi mangiring

 Nama dari ulos ini menjelaskan maksud dan bentuknya yakni motifnya tampak seperti iring-mengiringi (masih iring-iringan). Motif dari ulos ini memberikan nuansa yang ceria dan biasanya digunakan untuk menghangatkan badan dan alat gendong (parompa). 

Penggunaan ulos ini sebagai alat gendong mengungkapkan sebuah simbol, yakni supaya anak yang dibungkus dengan ulos ini menumbuhkan kerinduan kepada orang tuanya supaya mempunyai keturunan di masa yang akan datang. Ulos ini sering diberikan kepada pasangan suami istri sebagai simbol ungkapan supaya mereka cepat mendapat keturunan.

5. Pemberian ulos sebagai ungkapan simbol 

Mangulosi artinya memberi ulos. Namun, memberikan ulos dalam budaya Batak Toba bukanlah memberikan sebagaimana biasanya yang dilakukan dalam kehidupan sehari hari, yakni dengan memberikan langsung. Memberikan ulos dalam budaya batak biasanya dilakukan dalam sebuah rangkaian acara adat. Pemberian itu disertai dengan kata-kata berkat, harapan, doa. 

Pemberian ulos itu juga biasanya diiringi dengan alunan musik misalnya pada pesta perkawinan dan acara adat lainnya. Memberikan ulos dalam budaya Batak Toba bukanlah memberikan seperti halnya memberikan sesuatu dalam kebiasaan hidup sehari-hari dari tangan ke tangan. Memberikan ulos dalam budaya Batak Toba diberikan dalam diulosson yakni ulos tersebut di selimutkan kepada si penerima. Sebuah filsafat batak berbunyi:

                        Ijuk do pangihot ni hodong

                        Ulos do pengihot ni holong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun