Mohon tunggu...
Shaleh Jenius
Shaleh Jenius Mohon Tunggu... Mahasiswa - hidup sekali

jangan menyerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bunyi dan Makna pada Essai dalam Puisi "Inspirasi tanpa Api" Karya Tri Budhi Sastrio

3 Agustus 2022   18:34 Diperbarui: 3 Agustus 2022   18:49 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun keindahan dan kekayaan tersebut tidak mampu membawa bangsa Indonesia pada kesejahteraan karena kekaayaan yang dimiliki tidak dapat dinikmati oleh orang pribumi melainkan dinikmati dan diangkut oleh orang asing. Entah bagaimana kita harus menyebutnya atau siapa yang akan kita salahkan; yang pasti orang istana sana yang tahu.

Makna dalam Puisi “Merdeka (Ber)Korupsi”

Puisi “Air Mengalir dari Istana Negara” terletak pada halaman 195  pada buku kumpulan essai dalam puisi karya Tri Budhi Sastrio dan bisa dikatakan merupakan puisi yang ada di akhir dalam rangkaian puisi yang ada dalam buku tersebut. 

Kajian aspek makna dalam puisi peneliti berfokus pada maksud dan arti yang hendak disampaikan oleh pengarang melalu puisinya. Teori pengkajian makna mengarah pada dua fokus yaitu makna denotatif (makna sebenarnya) dan makna konotatif (makna lain). Adapun makna pada essai dalam puisi “Merdeka (Ber)Korupsi” melalui kajian makna konotatif dan denotatif yaitu :

Korupsi adalah penyakit dan musuh bangsa ini sejak lama. Koruptor merajalela dengan tipu daya yang memanfaatkan kepentingan bangsa dan Negara untuk memnuhi hasrat dan nafsu pribadinya sehingga semua dikorbankan untuk hal tersebut termasuk perkembangan dan kemajuan bangsa ini. 

Prahanya lagi, pada era semakin modern ini korupsi tidak lagi menjadi hal yang tabu dan perlu disembunyikan, para koruptor dengan terang-terangan melakukan aksinya dengan caranya yang dianggap jitu. Dulu koruptor melakukan aksinya karena tersbutnyi kini malah secara terang terangan; semua itu karena  ada oelindung yang sudah menjaminnya.

SIMPULAN

Puisi yang menjadi objek penelitian ada tiga yaitu puisi dari 50 puisi yang ada dalam kumpulan essai dalam puisi “Inspirasi tanpa Api”. 

Tiga puisi tersebut yaitu berjudul inspirasi tanpa api, air mengalir dari istana dan merdeka (ber)korupsi. Secara sekilas judul diambil mengarah pada kritik yang dibangun pada pemerintahan bangsa melalui cara tersendiri dengan rangkaian kata dalam bahasa yang unik.

Kajian bunyi pada ketiga puisi tersebut menunjukkan bahwa essai dalam puisi karya Tri Budhi Satri memili irama dimana pada setiap baitnya memiliki sajak. hal ini menjadi nilai unik dan daya tarik tersendiri. 

Kakafoni dan Efoni sama-sama terdapat dalam tiga puisi tersbeut yang menunjukkan bunyi yang harmonis dan tidak harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun