ABSTRAK
Di dalam perkembangan dunia bisnis, sesuatu yang tidak dapat dihindari adalah munculnya persaingan, di mana persaingan tersebut mendorong hadirnya peranan etika di dalam kegiatan bisnis. Sesuai dengan tujuan dari etika, yaitu untuk menghadirkan kehidupan yang harmonis, serasi dan saling menguntungkan antar individu maupun kelompok. Hal ini yang mendasari dilakukannya literature review, sebagai upaya berpikir kritis, mengenai pentingnya implementasi etika bisnis ke dalam strategi bisnis perusahaan secara internal maupun pengaruhnya bagi lingkungan bisnis secara eksternal. Di dalam makalah ini, dilakukan studi literatur mengenai teori-teori dalam text book dan juga pengkajian mengenai penelitian-penelitian dengan kata kunci etika, etika bisnis dan etika bisnis perusahaan. Dari studi ini diperoleh kesimpulan bahwa penerapan etika bisnis merupakan investasi untuk kemajuan perusahaan secara jangka panjang, penerapan etika bisnis juga dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan secara jangka pendek, penerapan etika bisnis secara internal di perusahaan dapat meningkatkan kualitas SDM dan kinerja perusahaan, penerapan etika bisnis secara eksternal juga dapat meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap perusahaan walaupun memerlukan waktu. Untuk ke depan peningkatan kesadaran mengenai etika bisnis masih perlu ditumbuhkan di lingkungan bisnis di Indonesia, khususnya di situasi lokal.
Pendahuluan
Bisnis merupakan salah kegiatan sosial ekonomi, di mana di dalamnya terdapat tujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup dari para pelaku ekonomi di dalamnya. Di dalam perkembangannya, tidak dapat dihindari akan muncul persaingan dalam dunia bisnis, di mana persaingan tersebut mendorong hadirnya peranan etika di dalam kegiatan bisnis (Susandy & Ramdhan, 2015).
Menurut Muslim (2017), pada masa kini, tidak diterapkannya etika dalam berbisnis merupakan hal yang biasa. Tanpa disadari, kita sebenarnya banyak menyaksikan pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan ekonomi di Indonesia, dengan tujuan antara lain untuk menguasai dan memperluas pasar, serta untuk meningkatkan keuntungan. Namun, setinggi-tingginya prestasi dan produktivitas, bila tidak dibarengi dengan etika, dampak buruknya akan dituai di kemudian hari. Hal inilah yang menjadikan peranan etika menjadi penting di dalam bisnis dan perekonomian, khususnya bagi keberlangsungan sebuah perusahaan.
Setiap perusahaan memiliki ciri khas, yaitu budaya dan etika bisnis (baik maupun buruk). Perusahaan membutuhkan budaya baik dan etika karena hal tersebut diharapkan akan bisa memajukan perusahaan. Ketika perusahaan menanamkan budaya baik dan etika dalam bisnisnya, maka akan mempengaruhi perilaku karyawan. Perilaku karyawan yang baik menyebabkan tingkah laku pengambilan keputusan menjadi lebih bijaksana. Itulah yang menjadi dasar kekuatan untuk memajukan perusahaan (Hazmi, et al., 2016).
Pada Artikel ini, akan dilakukan review terhadap literatur-literatur yang berkaitan dengan etika bisnis, khususnya yang berkaitan dengan studi kasus manajemen bisnis/ perusahaan dalam upayanya menjaga keberlangsungan aktivitas ekonominya dari waktu ke waktu.
Literature Review
Metode di dalam literature review makalah ini yaitu menggunakan cara-cara: mempelajari buku teks Etika Bisnis, pencarian artikel dalam database jurnal penelitian, pencarian paparan melalui internet, dan peninjauan ulang artikel. Pencarian jurnal yang digunakan meliputi Jurnal Dinamika Administrasi Bisnis, Jurnal Modernisasi, Jurnal Majalah Ilmiah Warta Dharmawangsa, Jurnal Ekonomi dan Manajemen Sistem Informasi, Jurnal Equilibrium, Jurnal Esensi, Jurnal Dimensia, Jurnal At-Tawassuth, dan Jurnal of Islamic Economics Lariba. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel yaitu etika, etika bisnis, dan etika bisnis perusahaan.
Pengertian Etika
Etika merupakan pembahasan/kajian mengenai nilai dan norma moral yang mengatur perilaku manusia, baik sebagai individu atau kelompok/lembaga/institusi di dalam masyarakat. Sedangkan norma moral merupakan aturan kesepakatan atau konvensi yang diberlakukan di dalam masyarakat baik secara tersurat ataupun tersirat/informal/tradisi (Sidik, 2020).
Tujuan dari etika adalah untuk menghadirkan kehidupan yang harmonis, serasi dan saling menguntungkan antara manusia, baik sebagai individu maupun kelompok (Sidik, 2020).
Pengertian Etika Bisnis
Menurut Bartens, etika bisnis adalah kajian kritis mengenai moralitas di dalam kegiatan ekonomi dan bisnis (Kusuma & Fatmawati, 2019).
Etika bisnis memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya berlandaskan moral dan manajemen yang baik, namun juga harus memiliki etika bisnis yang baik. Perusahaan harus dapat memenuhi permintaan pasar yang sesuai dengan apa yang dianggap baik dan diterima oleh masyarakat, dalam arti memiliki mutu yang baik (Hasoloan, 2018).
Menurut Sidik (2020), etika bisnis merupakan pengetahuan tentang tata cara terbaik dalam pengaturan dan pengelolaan bisnis, di antaranya dengan memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal, maupun norma yang berlaku secara ekonomi dan sosial. Pertimbangan etika yang diambil pelaku bisnis dalam mencapai tujuan bisnisnya harus memperhatikan kepentingan, fenomena sosial dan juga budaya yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat.
Sementara menurut Muslim (2017), etika bisnis merupakan studi/kajian mengenai moral dan cara-cara yang benar atau salah di dalam kegiatan bisnis.
Prinsip-prinsip etika bisnis menurut Muslim (2017) di antaranya:
- Prinsip otonomi, yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan  dan  bertindak  berdasarkan  kesadaran tentang apa  yang dianggapknya baik untuk dilakukan.
- Prinsip  kejujuran, yaitu berupa  tiga  lingkup  kegiatan  bisnis  yang  dapat menunjukkan  bahwa  bisnis  tidak  akan  bisa  bertahan lama  dan berhasil jika  tidak  didasarkan  atas  kejujuran (jujur  dalam memenuhi  syarat-syarat  perjanjian  dan  kontrak, jujur  dalam penawaran  barang  atau  jasa  dengan  mutu  dan  harga  yang  sebanding, jujur dalam hubungan kerja secara internal dalam suatu perusahaan).
- Prinsip  keadilan, yaitu berupa tujuan  agar  setiap  orang  diperlakukan  secara  sama sesuai  dengan  aturan  yang  adil  dan  sesuai kriteria  yang  rasional  dan obyektif, serta dapat dipertanggungjawabkan.
- Prinsip  saling  menguntungkan, yaitu prinsip yang bertujuan agar  bisnis  dijalankan  dengan  menguntungkan  semua pihak.
- Prinsip  intergritas  moral, yang  dipahami  sebagai  tuntunan  internal di dalam  diri  pelaku bisnis agar menjalankan bisnisnya dengan menjaga nama baik  pimpinan/tim di dalamnya maupun perusahaannya.
Etika Bisnis dalam Organisasi/Perusahaan
Potocan & Mulec dalam Susandy & Ramdhan (2015), memaparkan suatu konsep cara pandang suatu organisasi/perusahaan terhadap etika bisnis dalam Gambar 1, di mana di dalam konsep tersebut etika bisnis menjadi dasar untuk pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi/perusahaan di dalam sinerginya dengan pengetahuan dan kondisi yang ada. Selain itu, etika bisnis termasuk di dalam titik awal pekerjaan, dijadikan faktor penentu di dalam bekerja dan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari, serta menjadi syarat output dari sebuah proses pekerjaan.
Di dalam paparan berikut ini terdapat data mengenai penelitian dan paparan terdahulu terkait penerapan etika bisnis, maupun kaitan antara penerapan etika bisnis dengan keberhasilan perusahaan.
Penelitian/ Paparan 1
Judul: Analisis Penerapan Etika Bisnis pada UKM Pengolah Hasil Laut di Kelurahan Sukolilo Baru Kecamatan Bulak Kota Surabaya
Jurnal Dinamika Administrasi Bisnis. Vol 5 (2) oleh Kusuma & Fatmawati, 2019.
Metode penelitian kualitatif, yaitu pencarian data yang berupa penjelasan yang berhubungan dengan topik penelitian dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasiUKM yang diamati telah memperhatikan dan menerapkan beberapa prinsip etika bisnis. Mulai dari prinsip otonomi, kejujuran, keadilan, saling menguntungkan, dan integritas moral.
Hasil Penelitian di antaranya:
Penerapan prinsip otonomi yaitu bahan baku produk UKM berasal dari nelayan yang telah mendapatkan tangkapan dari laut dan diolah untuk dipasarkan.
- Prinsip kejujuran diterapkan dengan  bahan baku produk UKM yang higienis karena telah melalui proses penggorengan serta penjemuran. Semua produk yang ditampilkan sesuai dengan nama dari bahan baku produk tersebut.
- Prinsip keadilan diterapkan dengan penentuan harga produk yang sesuai dengan banyaknya hasil tangkapan nelayan. Jika nelayan sedang memperoleh banyak bahan baku, harga produk akan turun dan sebaliknya.
- Prinsip saling  menguntungkan diterapkan dengan sikap keterbukaan. Pada saat terjadi kasus lau tercecmar, UKM berani tidak melakukan proses produksi agar konsumen tetap percaya dalam mengkonsumsi hasil olahan laut secara aman.
- Prinsip integritas moral diterapkan dengan proses pengolahan bahan baku UKM yang tidak menggunakan bahan pengawet dan pewarna menggunakan pewarna makanan yang aman dikonsumsi.
Penelitian/ Paparan 2
Judul Peranan Etika Bisnis dalam Perusahaan Bisnis
Majalah Ilmiah Warta Dharmawangsa, Vol 57 oleh Hasoloan, 2018.
Metode Penelitian:
Kajian Kepustakaan (Library Research)
Hasil Penelitian di antaranya:
- Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan dari stakeholder.Â
- Penerapan etika bisnis tidak memberikan keuntungan secara cepat, namun merupakan investasi jangka panjang bagi elemen-elemen di dalam lingkaran bisnis.Â
- Menghormati kepentingan dan hak pihak lain perlu dilakukan demi kepentingan bisnis perusahaan yang bersangkutan.
Penelitian/ Paparan 3
Judul: Pengaruh Penerapan Etika Bisnis terhadap Kepuasan Pelanggan Warung Bebek H. Slamet di Kota Malang
Jurnal Modernisasi, Vol 10 (1)oleh Fauzan & Nuryana, 2014
Metode pengumpulan data dengan survei.
Data penelitian yang dibutuhkan berupa persepsi responden.
Instrumen survei: kuisioner.
Responden: pelanggan warung Bebek H. Slamet di Kota Malang.
Analisis dengan Statistik Regresi Linier Berganda
Hasil Penelitian di antaranya:
- Penerapan nilai keadilan tidak signifikan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan.
- Penerapan nilai kejujuran tidak signifikan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan.
- Penerapan nilai kepercayaan signifikan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan.
- Penerapan nilai keadilan, kejujuran dan kepercayaan secara simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan warung Bebek H. Slamet Kota Malang.
Penelitian/ Paparan 4:
Judul: Budaya dan Etika Bisnis
Youtube, Â oleh Hazmi, et al., 2016
Paparan/ Presentasi:
Nissan memiliki budaya perusahaan yang disebut "Nissan Way". Budaya perusahaan ini dijadikan sebagai tolak ukur dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang diharapkan karyawan dalam melakukan pekerjaan. Penyebab diberlakukannya "Nissan Way" yaitu karena setiap karyawan memiliki kepentingan dan pemikiran yang berbeda-beda. Hal ini bisa menimbulkan konflik dalam organisasi, sehingga dikhawatirkan akan melemahkan organisasi tersebut. Dengan "Nissan Way" diharapkan semua pemikiran akan menjadi sama.
Yang termasuk dalam "Nissan Way" antara lain:
1.Mindset/ pola pikir :
a.Cross-functional and cross-cultural. Pemikiran karyawan dapat terbuka lintas budaya dan lintas fungsi
b.Transparan: Segala sesuatu yang dilakukan oleh karyawan memiliki transparansi dan dilakukan secara terbuka
c.Leaner: struktur organisasi yang ada menjadi lebih ramping, berarti setiap perintah lebih tepat sasaran
d.Frugal/hemat: setiap langkah dan keputusan yang diambil efektif dan efisien
e.Kompetitif: dimana perusahaan memiliki kemampuan untuk bersaing
2.Action:
a.Motivate (setiap karyawan termotivasi dalam bekerja)
b.Komitmen dan Target
c.Performa
d.Bertolak Ukur (Measure)
e.Challenge (siap menghadapi segala tantangan)
Budaya perusahaan diatas dibentuk agar perusahaan memiliki karyawan yang berkualitas, sehingga akan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Keberhasilan dalam pemberlakukan budaya tersebut yaitu Nissan berhasil menjadi produsen mobil dari Jepang yang memiliki tingkat penjualan paling tinggi di Eropa menggeser Toyota.
Penelitian/ Paparan 5:
Judul: Etika Bisnis (Business Ethic) pada PT. TN Jakarta
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Sistem Informasi, Vol 1(5 oleh Rahmadania, 2020.
Metode Penellitian: Analisis deskriptif
Hasil Penelitian di antaranya:
- PT. TN sebagai distributor untuk beragam peralatan kantor dan ritel, juga sebagai perusahaan tunggal  mesin fotocopy untuk pasar  Indonesia, telah menerapkan etika dalam bisnis perusahaannya.
- Perusahaan berpandangan bahwa akan terjadi pelanggaran-pelanggaran yang berdampak buruk apabila etika bisnis tidak diterapkan.
- Informasi  mengenai  etika  bisnis  pada internal perusahaan akan dapat mempengaruhi perilaku etis karyawan di dalam bekerja.
- Perusahaan menerapkan prinsip kesejahteraan dan persaingan yang  sehat  sebagai implementasi dari etika bisnisnya.
- Dalam upaya mendapatkan keuntungan, perusahaan tidak  menghalalkan segala cara dan juga sangat menghargai hak-hak konsumen.
- Etika bisnis dilakukan  dalam  segala  aspek pekerjaan sehingga dapat mempengaruhi  reputasi perusahaan, baik dalam lingkungan internal maupun eksternal (tidak hanya diberlakukan kepada SDM internal, namun juga kepada konsumen dan mitra usaha).
Penelitian/ Paparan 6:
Judul: Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Jurnal Equilibrium, Vol 4 (1) oleh Kristianto, 2010.
Metode Penelitian: Tinjauan Teori
Hasil Penelitiann di antaranya:
- Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility-CSR) merupakan kunci keberlangsungan perusahaan dalam periode jangka panjang.
- Program CSR yang dilakukan oleh perusahaan harus dijalankan seiring dengan dijalankannya etika bisnis oleh perusahaan.
- Etika bisnis perusahaan meliputi etika dalam hal keuangan, etika dalam hal manajemen SDM, etika dalam hal pemasaran, etika di dalam proses produksi dan etika dalam hal teknologi.
Penelitian/ Paparan 7:
Judul: Urgensi Etika Bisnis di Era Global
Jurnal Esensi, Vol 20 (2) oleh Muslim, 2017
Metode Penelitian: Tinjauan Teori
Hasil Penelitian di antaranya:
- Bisnis sebagai kegiatan  yang  dilakukan individu atau  kelompok dalam menawarkan barang dan  jasa kepada masyarakat, bertujuan untuk mencari keuntungan atau penghasilan dengan cara transaksi.
- Di dalam penerapan etika di dalam kegiatan bisnis, banyak hal perlu diadaptasikan. Hal tersebut perlu dilakukan karena etika bisnis merupakan cerminan perilaku moral dari masyarakat, di mana moral masyarakat mengalami pergeseran, khususnya di era globalisasi dan teknologi.
Penelitian/ Paparan 8:
Judul: Etika Bisnis Sebagai Strategi Bisnis Jangka Panjang dalam Era Bisnis Global dan Revolusi Teknologi Informasi.
Jurnal Dimensia, Vol 12(1) oleh Susandy & Ramdhan, 2015
Tinjauan Teori mengenai:
- Pengertian, sejarah dan evolusi etika bisnis.
- Konsep menyeluruh dari etika bisnis, bahwa terdapat 3 area di dalam etika, yaitu metaethics (meliputi isu metafisik dan psikologis), normative ethics (meliputi theory of conduct dan theory of values), dan applied ethics (di mana etika bisnis merupakan salah satunya).
- Etika di dalam masyarakat, di mana etika komunitas didefinisikan sebagai sebuah tanggung jawab moral untuk terlibat dalam proses komunal sebagai pendidik yang mengejar tujuan moral dari sebuah pekerjaan dan juga bertujuan untuk mengatasi tantangan yang harus dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
- Etika Global, yang bertujuan untuk menggali potensi para pemimpin bisnis di dalam melakukan kebaikan yang terintegrasi dengan tujuan organisasi maupun tujuan pribadi mereka. Hal ini terkait dengan isu-isu global utama yang tengah dihadapi masyarakat, di antaranya kerapuhan lingkungan, kerentanan keuangan, upaya untuk mengurangi pengaruh lembaga-lembaga tradisional, urgensi adanya etika global baru, dan meyakinkan para pemimpin perusahaan global bahwa mereka memiliki kesempatan khusus dalam membuat perbedaan besar dalam hal kemajuan di bidang etika.
- Business Cybernetics (BS) dan Etika Bisnis. BS merupakan bisnis yang berwawasan teknologi, di mana peluang untuk memasukkan unsur etika bisnis di dalam pekerjaan semakin meningkat dengan adanya teknologi.
- Kerangka konseptual etika bisnis dalam perusahaan meliputi struktur kerja, proses kerja dan performa/kinerja.
- Dinamika etika bisnis terhadap waktu dan budaya di mana tedapat hubungan antara etika, waktu, budaya dan juga dengan gap pandangan dari pihak lain terhadap baik buruknya sebuah perusahaan.
- Etika dalam pengambilan keputusan yang diwujudkan dalam model yang terintegrasi dengan praktik bisnis.
Penelitian/ Paparan 9
Judul: Pengaruh Etika Bisnis Islam terhadap Keuntungan Usaha pada Wirausaha di Desa Delitua Kecamatan Delitua
Jurnal At-Tawassuth, Â Vol 2(2) oleh Anindya, 2017
Metode analisa regresi linier sederhana terhadap penerapan etika bisnis Islam dan keuntungan usaha
Hasil Penelitian: Pengaruh penerapan etika bisnis Islam terhadap keuntungan usaha adalah sebesar 34%, di mana 66% faktor lain yang mempengaruhi keuntungan usaha tidak masuk di dalam topik pembahasan penelitian ini.
Penelitian/ Paparan 10:
Judul: Penerapan Etika Bisnis Islam dan Dampaknya terhadap Kemajuan Bisnis Industri Rumah Tangga
Journal of Islamic Economics Lariba, Vol 2(1) oleh Sampurno, 2016
Metode Penelitian: Deskriptif Kualitatif
Hasil Penelitian di antaranya:
- Penerapan etika bisnis Islam menghasilkan dampak yang positif bagi seluruh proses operasional bisnis industri rumah tangga yang diamati dalam penelitian ini.
- Dampak positif terlihat dari hasil analisis terhadap beberapa aspek yaitu aspek pemasaran, manajemen dan SDM, hukum, sosial, dampak lingkungan, dan aspek finansial.
Pembahasan
Pembahasan tentang urgensi dari penerapan etika bisnis dalam menentukan keberhasilan perusahaan secara singkat meliputi: pentingnya etika bisnis bagi keberlangsungan suatu perusahaan secara jangka pendek maupun jangka panjang, peran etika bisnis secara internal maupun eksternal perusahaan, dan critical thinking mengenai perkembangan etika bisnis ke depan, yang diuraikan secara singkat berikut ini:
Pentingnya Etika Bisnis bagi Keberlangsungan Perusahaan secara Jangka Panjang
Sesuai pernyataan Hasoloan (2018), dampak positif dari diterapkannya etika bisnis tidak diperoleh pada jangka pendek, melainkan sebuah investasi jangka panjang. Hal tersebut dikarenakan bahwa perusahaan yang menerapkan etika bisnis membangun kepercayaan dari lingkungan bisnisnya secara perlahan dari waktu ke waktu. Dan juga, lingkungan bisnis yang tidak sehat tidak bisa survive dalam jangka panjang, kecuali terdapat kemauan dari elemen-elemen lingkungan bisnis tersebut untuk melakukan perbaikan.
Dalam penelitian Rahmadania (2020), dinyatakan bahwa perusahaan yang menjadi obyek penelitian berpandangan bahwa akan terjadi pelanggaran-pelanggaran yang berdampak buruk apabila etika bisnis tidak diterapkan. Etika bisnis dilakukan  dalam  segala  aspek pekerjaan sehingga dapat mempengaruhi  reputasi perusahaan, baik dalam lingkungan internal maupun eksternal.
Pada penelitian Susandy & Ramdhan (2015), disampaikan bahwa terdapat tantangan-tantangan dalam kehidupan bisnis yang perlu dihadapi secara konsisten dalam upaya mengatasi isu-isu yang dihadapi masyarakat, di antaranya kerapuhan lingkungan dan kesulitan keuangan. Hal inilah yang menyebabkan diterapkannya etika bisnis dalam strategi perusahaan membutuhkan waktu jangka panjang untuk bisa diperoleh dampak positifnya. Bahkan terdapat gap antara sesuatu yang dianggap baik oleh perusahaan dengan pandangan pihak eksternal yang mungkin menganggap kebijakan perusahaan tidaklah baik. Hal ini membutuhkan waktu untuk kebaikan tersebut bisa dilihat oleh pihak eksternal.
Selain itu, dalam membangun budaya perusahaan secara internal, bisa juga mendapat tantangan dari pihak internal sehingga membutuhkan proses juga untuk meyakinkan pihak internal tersebut.
Namun, terdapat optimisme bahwa dengan kemajuan teknologi, peluang untuk memasukkan unsur etika bisnis di dalam strategi bisnis perusahaan menjadi semakin meningkat (Susandy & Ramdhan, 2015).
Etika Bisnis sebagai Penentu Keberhasilan Perusahaan secara Jangka PendekÂ
Berdasarkan pernyataan Anindya (2017) dan Sampurno (2016), diterapkannya etika bisnis Islam di dalam usaha, khususnya usaha industri rumah tangga dan industri desa, berpengaruh secara jangka pendek terhadap keuntungan finansial usaha.
Etika bisnis yang diterapkan di dalam penelitian Anindya (2017) dan Sampurno (2016) adalah etika bisnis Islam di mana nilai-nilai moral atau akhlak pelaku wirausaha di dalam menjalankan kegiatan usahanya berpedoman pada prinsip-prinsip Al-Quran dan Sunnah Rasul, di antaranya kejujuran, keadilan, menjual barang/jasa yang halal, menjual barang yang bermutu baik, tidak menyembunyikan kecacatan dari suatu barang, tidak mudah bersumpah, murah hati, tidak bersikap bersaing dengan sesama pelaku usaha, melakukan pencatatan terhadap hutang dan piutang, serta tidak mengambil riba.
Hal ini sesuai dengan peran Nabi Muhammad SAW yang telah membangun sistem ekonomi mikro dengan cara-cara menjalin kerjasama bisnis, membangkitkan semangat/kemauan untuk berwirausaha, mendirikan pasar, dan menetapkan prinsip-prinsip etika bisnis (Sidik, 2020).
Sementara indikator keberhasilan/kemajuan usaha menurut Sampurno (2016) meliputi aspek pemasaran, manajemen dan SDM, hukum, sosial, dampak lingkungan, dan finansial. Tidak berbeda dengan pernyataan Kristianto (2010) tentang etika bisnis yang perlu diterapkan oleh perusahaan yang meliputi etika dalam hal keuangan, etika dalam hal manajemen SDM, etika dalam hal pemasaran, etika di dalam proses produksi dan etika dalam hal teknologi.
Peran Budaya dan Etika Bisnis secara Internal Akan Meningkatkan Kualitas SDM dan Kualitas PekerjaanÂ
Di dalam studi kasus perusahaan produsen mobil Nissan dalam Hazmi et al (2016), diterapkannya budaya baik dan etika secara internal dapat meningkatkan kualitas SDM Â perusahaan, sehingga dari SDM yang baik, akan dihasilkan kebijakan dan kinerja yang baik. Dari studi kasus Nissan, diterapkannya budaya baik dan etika bisnis secara internal juga dapat berpengaruh pada kemajuan perusahaan dan peningkatan penjualan.
SDM yang dapat bekerja secara lintas fungsi dan lintas budaya serta bersikap transparan akan mampu bekerja secara efektif. Budaya menyusun struktur organisasi ramping, hemat, dan memiliki pola pikir kompetitif diharapkan efektif dalam kinerja perusahaan dan juga membuat perusahaan memiliki kemampuan untuk bersaing.
SDM internal yang termotivasi, berkomitmen, memiliki target, terukur, dan siap menghadapi tantangan akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan.
Peran Etika Bisnis secara Eksternal Dapat Menumbuhkan Lingkungan Bisnis yang SehatÂ
Peran stakeholder (lingkungan bisnis) terhadap keberhasilan dalam berbisnis sangatlah penting. Hubungan dengan stakeholder dalam etika bisnis perlu dibina terus agar rekan bisnis dapat menjadi partner kerja yang setia dan diharapkan tumbuh lingkungan bisnis yang sehat dalam waktu jangka panjang (Sidik, 2020).
Sesuai dengan pernyataan Muslim (2017), bahwa bisnis bukan hanya transaksi, namun juga perlu terdapat rasa saling percaya dari pihak-pihak yang terlibat di dalam proses transaksi tersebut. Selain itu, perilaku tidak etis merupakan penyebab dari ekonomi berbiaya tinggi. Kesadaran akan etika dan tujuan baik merupakan pondasi yang perlu untuk dimiliki oleh pelaku bisnis, karena bisnis yang beretika dapat memberikan manfaat bagi perusahaan dan juga masyarakat.
Penerapan etika bisnis juga memiliki pengaruh bagi peningkatan kepuasan pelanggan (Fauzan & Nuryana, 2014).
Pengaruh dari Implementasi Prinsip-Prinsip Etika Bisnis bagi Keberhasilan Perusahaan (Metode Critical Thinking)Â
Berdasarkan pernyataan oleh (Cottrell, 2005), bahwa Critical Thinking merupakan analisis yang berusaha menjelaskan bahwa ada sesuatu yang bekerja dengan baik dan tidak, serta mencari penjelasan mengapa sesuatu tersebut berfungsi atau tidak berfungsi.
Dalam kaitannya dengan penerapan etika bisnis perusahaan, yang menjadi pertanyaan adalah apakah penerapan etika bisnis menjamin sebuah perusahaan atau organisasi bisnis akan dapat survive ataukah masih terdapat faktor-faktor lain yang prosentasenya lebih besar daripada penerapan etika bisnis yang lebih mempengaruhi sebuah perusahaan/organisasi bisnis untuk dapat survive, sebagaimana yang dinyatakan di dalam penelitian Anindya (2017)?
Selain itu, juga terdapat kemungkinan bahwa di dalam lingkungan bisnis yang kurang sehat, organisasi bisnis/perusahaan yang menerapkan etika bisnis atau kebiasaan baik justru tidak dapat bertahan di tengah persaingan dengan kompetitor, termasuk di dalam kaitannya dengan posisi pengusaha besar. Sebagaimana dinyatakan oleh Sidik (2020), bahwa di dalam sistem ekonomi kapitalis, pengusaha besar justru dapat berperan menentukan kebijakan di sektor politik sehingga pemerintah dalam menentukan kebijakan harus mendapat restu dari pengusaha besar, dan kekayaan alam banyak dikuasai oleh pengusaha besar. Hal ini memiliki dampak terhadap pengusaha kecil, di mana terdapat akses yang berbeda antara pengusaha besar dan pengusaha kecil.
Penjelasan atas kondisi ini adalah salah satu klasifikasi etika oleh Sidik (2020) bahwa terdapat Etika Teleologi, di mana etika diukur berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan akan dinilai baik jika memiliki tujuan yang baik dan mempunyai akibat yang baik.
Keberadaan pengusaha besar yang memiliki akses lebih baik terhadap kebijakan pemerintah dan kekayaan alam diharapkan secara tidak langsung justru dapat melindungi pengusaha kecil. Yaitu dengan banyaknya pendapatan dari perusahaan-perusahaan besar, akan memperbesar pajak yang dibayarkan perusahaan-perusahaan besar tersebut kepada negara. Pajak yang besar akan dapat digunakan oleh pemerintah untuk membimbing dan melindungi pengusaha-pengusaha kecil, di mana pengusaha kecil memang masih sangat membutuhkan bimbingan dan perlindungan dari pemerintah. Kesadaran akan tujuan baik ini diharapkan dapat menciptakan perekonomian yang adil di suatu wilayah.
Sesuai dengan prinsip Keadilan Distributif, di mana keadilan diterapkan berjenjang sesuai  tingkatan, di mana keuntungan/kerugian didistribusikan  sesuai  dengan  nilai  sumbangsih/kontribusi yang diberikan  terhadap yang hal yang menguntungkan/merugikan tersebut (Soedarso, 2012).
Pemikiran ekonomi Keynes yang menyatakan bahwa diperlukan campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan seperti pengangguran/kemiskinan, ekonomi yang tidak bertumbuh dan inflasi (Zainuddin, 2020).
Selain itu, berdasarkan pernyataan Sidik (2020) mengenai kemiskinan, bahwa terdapat faktor eksternal dan faktor internal yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin, atau dalam hal ini tidak dapat tidak mampu memenuhi hak-hak dasar untuk mempertahankan dan meningkatkan kehidupan menjadi berkembang/bermartabat, salah satunya tidak dapat bekerja dan berusaha/ menjadi pengangguran.
Hal ini merupakan tantangan dalam pengembangan etika bisnis ke depan, di mana pihak-pihak yang terkait diharapkan lebih memiliki kesadaran akan etika sehingga tercipta lingkungan bisnis yang sehat, dalam arti tercapainya sebuah kondisi sosial ekonomi yang saling menguntungkan antar individu maupun kelompok.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, diperoleh kesimpulan antara lain bahwa:
- Penerapan etika bisnis merupakan investasi perusahaan dalam jangka panjang.
- Di dalam jangka pendek, penerapan etika bisnis bagi perusahaan dapat memiliki pengaruh terhadap keuntungan/keberhasilan usaha, namun bukan merupakan faktor satu-satunya. Terdapat faktor lain salah satunya kemampuan untuk berkompetisi.
- Penerapan etika bisnis secara internal bagi perusahaan dapat meningkatkan kualitas SDM perusahaan dan juga peningkatkan kinerja perusahaan.
- Penerapan etika bisnis secara eksternal dalam hubungan antara perusahaan dengan stakeholder dapat menciptakan lingkungan bisnis yang sehat dan kondisi ekonomi yang tidak berbiaya tinggi.
- Kepercayaan dari lingkungan bisnis terhadap sebuah organisasi bisnis/perusahaan merupakan sesuatu yang penting untuk dipupuk sebagai upaya keberlangsungan bisnis di masa depan.
- Terdapat tantangan dalam penerapan etika bisnis di Indonesia ke depan, di mana kesadaran mengenai etika bisnis dalam budaya masyarakat masih perku untuk lebih ditingkatkan, sehingga permasalahan penanggulangan kemiskinan masih menjadi tantangan yang dapat di eksplorasi ke depan. Diperlukan analisis dan solusi lebih lanjut agar bisa tercipta lingkungan bisnis yang lebih baik di masa yang akan datang.
Referensi
Anindya, D. A., 2017. Pengaruh Etika Bisnis Islam terhadap Keuntungan Usaha pada Wirausaha di Desa Delitua Kecamatan Delitua. At-Tawassuth, 2(2), pp. 389-412.
Cottrell, S., 2005. Critical Thinking Skills: Developing Effective Analysis and Argument. 1st ed. Hampshire: Palgrave MacMillan.
Fauzan & Nuryana, I., 2014. Pengaruh Penerapan Etika Bisnis terhadap Kepuasan Pelanggan Warung Bebek H. Slamet di Kota Malang. Modernisasi, 10(1), pp. 38-55.
Hasoloan, A., 2018. Peranan Etika Bisnis dalam Perusahaan Bisnis. Majalah Ilmiah Warta Dharmawangsa, Volume 57, pp. 40-55.
Hazmi, F. et al., 2016. Budaya dan Etika Bisnis. [Online] Available at: https://www.youtube.com/watch?v=hQ5y2zZk6y4
Kristianto, P. L., 2010. Etika Bisnis dan Tanggungjawab Sosial Perusahaan. Equilibrium Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 4(1), pp. 76-90.
Kusuma, Y. B. & Fatmawati, R., 2019. Analisis Penerapan Etika Bisnis pada UKM Pengolah Hasil Laut di Kelurahan Sukolilo Baru Kecamatan Bulak Kota Surabaya. Jurnal Dinamika Administrasi Bisnis, 5(2).
Muslim, M., 2017. Urgensi Etika Bisnis di Era Global. Jurnal Esensi, 20(2), pp. 148-158.
Rahmadania, S. E., 2020. Etika Bisnis (Business Ethic) pada PT. TN Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Manajemen Sistem Informasi, 1(5), pp. 426-437.
Sampurno, W. M., 2016. Penerapan Etika Bisnis Islam dan Dampaknya terhadap Kemajuan Bisnis Industri Rumah Tangga. Journal of Islamic Economics Lariba, 2(1), pp. 13-18.
Sidik, A. R., 2020. Etika Bisnis. Surabaya: CV Mitra Abisatya.
Soedarso, 2012. Prinsip Penalaran dan Standart-Standart Moral dalam Etika Bisnis. Surabaya: Magister Manajemen Teknologi ITS.
Susandy, G. & Ramdhan, D., 2015. Etika Bisnis sebagai Strategi Bisnis Jangka Panjang dalam Era Bisnis Global dan Revolusi Teknologi Informasi (Tinjauan Teori dan Aplikasi). Dimensia, 12(1), pp. 35-78.
Zainuddin, A., 2020. Pengantar Ilmu Ekonomi. Surabaya: STIE Artha Bodhi Iswara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI