Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

"Belangar", Beras Mahal, Rasa Empati Tidak Boleh Padam

22 Februari 2024   13:35 Diperbarui: 24 Februari 2024   18:50 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meski harga beras mahal, tetapi rasa empati tidak boleh padam (Sumber Ilustrasi: Freepik)

Karena rumahnya dekat, dalam belasan menit berlalu mereka sudah kembali dengan kantong plastik berisi beras. Beberapa orang siswa kembali tanpa membawa sesuatu.

Saya nyumbang uang Pak Guru,” kata salah seorang siswa karena orang tuanya sedang bekerja di sawah. 

Beberapa siswa lainnya juga melakukan hal yang sama dengan menyisihkan uang jajannya. 

Jumlahnya tidak banyak tetapi itu merupakan salah satu cara merepresentasikan nilai cinta kasih yang bersifat universal.

Tradisi ini penting untuk diperkenalkan sebagai bagian dari upaya pemahaman siswa terhadap tradisi baik di masyarakat dan pembentukan karakter peserta didik. 

Sekolah sebagai lembaga pembentuk karakter dapat menjadikan tradisi ini sebagai bagian dari proses pembelajaran.

Cara sederhana ini penting dilakukan sebagai upaya membumikan rasa empati siswa. 

Aksi siswa pengumpulan sumbangan itu setidaknya dapat menjadi bagian dari proses belajar tentang kehidupan sosial sebenarnya.

Kegiatan ini dapat menanamkan sikap kepedulian dan saling memberi sebagai wujud sikap empati.

Anak-anak tidak hanya memahami makna kata itu dalam pikirannya tetapi juga penting diwujudkan dalam tindakan nyata dan ekspresi yang sesungguhnya. 

Dalam keseharian, setiap anak pasti memiliki pengalaman bagaimana orang tua dan masyarakat sekitarnya mengunjungi dan membantu tetangganya yang mengalami musibah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun