"Hei...Manda." Suara Daniel memanggil.
Aku hanya menoleh dan memandanginya dari dari kejauhan. Ia menghampiriku lalu menmegangi tanganku.
"Apa yang kau lakukan?" Tanyaku.
Ia tidak menjawab, melontarkan senyuman tipis. Tanpa kusadari Daniel meletakkan sesuatu di tanganku. Saat kubuka, ternyata sebuah gelang plastik dengan manik-manik kecil berbentuk love.
"Ambillah! Aku membuatnya untukmu." Ucap Daniel.
"Kau seharian membuat gelang ini hanya untukku?"
"Tidak juga, itu hanya sebentar." Ia mencubit pipiku.
"Auuu, itu sakit."
Daniel orangnya emang nyebelin, suka bikin orang lain geram. Tapi entah kenapa aku bisa jatuh cinta padanya.
Daniel tersenyum dan mendekatkan bibir merahnya di telingaku, "Kau tau? Aku menyukaimu."