Mohon tunggu...
moch iqbal
moch iqbal Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya Moch Iqbal Maulana sedang menempuh pendidikan di Universitas Garut Program Studi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ilmu Komunikasi

6 September 2024   13:46 Diperbarui: 6 September 2024   13:46 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Khidhr berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya" (QS Al-Kahf: 78).

Kaidah penting yang bisa kita ambil pelajaran dari kisah Nabi Musa dengan Nabi Khidir adalah:

  • Ilmu adalah sesuatu yang harus dicari bukanlah ditunggu.
  • Mempelajari tentang sesuatu ilmu mesti kepada ahlinya.
  • Adab menuntut ilmu yaitu adanya akad antara seseorang dengan orang lainnya yang dianggapnya layak untuk dijadikan sebagai guru.
  • Dibolehkannya bertanya ketika diakhir pembelajaran.
  • Perhatikanlah persyaratan yang guru berikan dalam adab menuntut ilmu.
  • Ucapan santun meminta maaf kepada seorang guru apabila melakukan pelanggaran.

Sebagai penguat mengenai kaidah menuntut ilmu dari kisah Nabi Musa dengan Nabi Khidir, dijelaskan dalam kitab fenomenal yaknki Ta'lim Muta'alim. Adapaun Etika menuntut ilmu menurut kitab Ta'lim al-Muta'alim karya dari Syekh al-Zarnuzi, diantaranya:

  • Memiliki niat yang sungguh dalam belajar;
  • Cerdas dalam memilih Guru, ilmu, teman, dan memiliki Ketabahan dalam Belajar;
  • Menghormati ilmu dan ulama;
  • memiliki kesungguhan, kontinuitas dan memiliki minat yang kuat;
  • Tertib;
  • Tawakal;
  • Pintar memanfaatkan waktu belajar;
  • Kasih sayang kepada sesama para penuntut ilmu;
  • Dapat mengambil hikmah dari setiap yang dipelajari:
  • Wara' dengan menjaga diri dari yang syubhat dan haram pada masa belajar.

  • Komunikasi Nabi Musa dengan Fir'aun

Nabi Musa adalah nabi yang mendapatkan gelar sebagai kalimullah (juru bicara tuhan). Diantara sebab beliau mendapatkan gelar ini karena beliau pernah berkomunikasi dengan tuhan di dunia secara langsung. Dan beliau juga termasuk juru bicara tuhan untuk menyampaikan ajaran tauhid di muka bumi, terutama untuk beradu argumen dengan salah satu mahluk Allah yang mengaku tuhan yaitu Fir'aun.

Sebagaimana kita tahu bahwa ajaran Tauhid dari Nabi Adam sampai dengan Nabi Muhammad diajarkan kepada kaumnya melalui argumentasi yang jelas (Bayan Al-Mubin). Bukan disampaikan dengan cara kekerasan atau dengan cara pedang. Karena jika dilakukan dengan cara kekerasan berarti bertolak belakang dengan ajaran Tauhid itu sendiri, yang Rahmatan Lil Alamin.

Allah berfirman dalam Q.S Asy-Syuara mengenai komunikasi Nabi Musa dengan Fir'aun:

"Maka datanglah kamu berdua kepada Fir'aun dan katakanlah olehmu: "Sesungguhnya Kami adalah Rasul Tuhan semesta alam" (Q.S Asy-Syu'ara: 16).

"lepaskanlah Bani Israil (pergi) beserta kami" (Q.S Asy-Syu'ara: 17).

"Fir'aun menjawab: "Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu (Q.S Asy-Syu'ara: 18).

"dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu dan kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak membalas guna" (Q.S Asy-Syu'ara: 19).

"Berkata Musa: "Aku telah melakukannya, sedang aku di waktu itu termasuk orang-orang yang khilaf" (Q.S Asy-Syu'ara: 20).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun