Mohon tunggu...
moch iqbal
moch iqbal Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya Moch Iqbal Maulana sedang menempuh pendidikan di Universitas Garut Program Studi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ilmu Komunikasi

6 September 2024   13:46 Diperbarui: 6 September 2024   13:46 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah dewasa Ibrahim memperistri Sarah, yang kemudian hijrah ke Jerussalem kemudian nantinya diteruskan ke Mesir. Belum lagi dapat memahami masyarakat Kaldea, Irak yang menyembah patung, Ibrahim ketika sampai di Jerussalem ini, masyarakatnya  sedang menyembah tujuh bintang. Mereka menghadap ke kutub utara dan mengadakan pesta-pesta penyembelihan kurban untuk sesembahannya. Oleh karena itu, di setiap pintu gerbang kota Damsyiq terdapat kuil untuk menyembah salah satu di antara tujuh bintang.

Komunikasi Nabi Musa Alaihissalam

Dari 124.000 Nabi dan 313 rasul, Nabi Musa termasuk Nabi yang sangat fenomenal. Setidaknya ada empat indikasi yang membenarkan hal tersebut. Pertama, di dalam al-Qur'an, hampir dari awal sampai akhir, kisah Nabi Musa ada dan bertebaran dalam banyak surat. Para sarjana tafsir menghitung, Nabi Musa disebut 136 kali di dalam al-Qur'an (M. Faizol, 2017: 366). Hal ini berbeda dengan kisah Nabi Yusuf. Kisah Nabi Yusuf memang detail, tetapi tidak bertebaran di banyak tempat di dalam al- Qur'an. Sedangkan kisah Nabi Musa, tidak terlalu detail, tapi bertebaran di banyak tempat di dalam al-Qur'an. Detailnya kisah Nabi Yusuf di dalam al-Qur'an istimewa terjadi pada Nabi Yusuf saja. Nabi-nabi yang lain tidak ada yang dikisahkan secara detail oleh al-Qur'an.

Setidaknya, Kisah Nabi Musa dalam al-Quran terdapat dalam 30 (tiga puluh) surat. Dari 30 surat ini, dapat dibagi dua kategori: menyebutkan kisah dengan lengkap dan penyebutan sepintas. Surat yang menyebutkan sepintas Kisah Nabi Musa ini sebagai berikut: Surat al-Baqarah, Ali Imran, al-Maidah, Yunus, Ibrahim, al-Isra, al-Hajj, al-Mukminun, al-Furqan, al- Naml, al-Ankabut, al- Mukmin, al-Dukhkhan, al-Shaff, serta al- Naziat.2 Dan surat yang lebih detail, Q.S. al-A'raf, al-Kahfi, Thaha, as-Syu'ara', juga al-Qashash.

Kedua, Nabi Musa menyelamatkan Bani Israil dari intimidasi dan siksaan Fir'aun di Mesir. Untuk kepentingan menyelamatkan Bani Israil, Allah subhana wata'ala. hingga mengutus Nabi Musa---bahkan dengan Nabi Harun---hingga sampai terjadilah peristiwa yang sangat fenomenal itu, yaitu terbelahnya Laut Merah dan matinya Fir'aun. Peristiwa inilah yang kemudian menjadikan Bani Israil merasa sebagai kaum terpilih. Ini pula yang menjadikan Nabi Musa sering disebut dan menjadi idola di kalangan Agama Yahudi.

Ketiga, kisah perjumpaan Nabi Musa dengan Nabi Khidir dalam kajian keilmuan Islam.8 Secara umum, kita mengenal Ilmu Tasawuf dan Ilmu Syariat. Keduanya, oleh sebagian kalangan, dinilai sebagai pembagian ilmu. Agar tidak terjebak pada perdebatan menganai hal ini, dan bisa fokus pada maksud makalah ini ditulis, maka saya akan menggunakan istilah Ilmu Dzahir dan Ilmu Bathin saja. Ilmu Tasawuf sebagai Ilmu Bathin dan Ilmu Syariat sebagai Ilmu Dzahir. Keduanya harus sama-sama ada dan saling melengkapi agar khazanah  keilmuan Islam tidak kehilangan salah satu aspek pentingnya. Tentu masalah ini berdampak sampai pada pelaksanaan ibadah kita. Ibadah yang dilaksanakan dengan hanya mempertimbangkan aspek dzahir, maka akan kering dan kehilangan ruh dari pelaksanaan ibadah. Demikian sebaliknya. Peristiwa perjumpaan antara Nabi Musa dan Nabi Khidir, menjadi sangat fenomenal karena keduanya dinilai mewakili dua kutub di atas: Nabi Musa mewakili kutub dzahir, dan Nabi Khidir mewakili kutub bathin. Hingga saat ini, kita setidaknya seringkali mendengar penyebutan atau lebih tepatnya pembagian ilmu dzahir dan ilmu bathin, antara Musa dan Khidir.

Keempat, Kisah Nabi Musa merupakan salah satu contoh ekstrim yang ditampilkan oleh Allah subhanawata'ala. Sejumlah fakta sejarah membuat kita tercengang dalam kisah-kisah Nabi bahwa ada anak seorang Nabi yang justru mengingkari ayahnya sendiri. Istri Nabi yang tidak mengimani ajaran suaminya. Paman dan besan seorang Nabi yang justru menghujat dan memusuhi dakwah keponapakan dan besannya. Di pihak lain, kisah Nabi Musa ini membuat tercengang juga: Fir'aun yang sangat kejam dan sangat melampaui batas itu justru mampu melahirkan seorang Nabi Musa. Kisah Nabi Musa dan Fir'aun ayah angkat Nabi Musa menjadi sangat fenomenal karena menjadi contoh yang ekstrim dalam sejarah keimanan.

Selain itu, secara umum, Nabi Musa termasuk dari Ulul Azmi. Diambil dari makna kata Ulul Azmi, maka nabi-nabi yang masuk di dalamnya adalah nabi yang telah diberi ketetapan dan kemantapan hati yang luar biasa oleh Allah. Setelah melalui ujian yang menguras kesabaran, maka Allah Swt. kemudian memberi kemantapan dan keteguhan dalam hati Nabi Musa (Al-Ghazali dalam Ihya lumuddin: 26 juz 1). Sebab, kedudukan para nabi tidaklah sama. Kesabaran Nabi Musa menghadapi dan mendidik serta memimpin Bani Israil dan keberanian menghadapi Fir'aun menjadikan Nabi Musa mendapatkan kedudukan tersendiri daripada nabi-nabi yang lain.

Bahkan, kesabaran dan tingkah laku yang mengesankan dari para nabi Ulul Azmi ini oleh Allah supaya dijadikan sebagai teladan dalam hidup. Para rasul Ulul Azmi ini memang dalam arus yang hampir sama, yaitu: mereka diberi umur panjang, perjuangan berat, dimusuhi kaumnya dalam waktu yang lama dan sengit, sangat sabar dalam membawa kaumnya dari kegelapan menuju cahaya tauhid (Muhammad Ali Ash-Shobuni, 16-17).

 "Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka), kisah Musa di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang dipilih dan seorang rasul dan nabi" (Q.S Maryam: 51).

Dari kisah-kisah Nabi Musa yang tertera dalam Al-Quran, maka terdapat konteks komunikasi profetik dari nilai-nilai yang terkandung. Hasil dari ungkapan nilai-nilai profetik ini dapat dijadikan sebagai pijakan untuk selanjutnya bisa diimplementasikan dalam kehidupan seorang manusia. Penulis membagi 4 karakteristik komunikasi yang dilakukan oleh Nabi Musa, diantaranya:

  • Komunikasi Nabi Musa dan Nabi Khidir Alaihisalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun