"Sejarah."
"Di komputer ini sedang kamu tulis sejarah ya? "
Lagi lagi Hada mengangguk.Â
"Boleh aku lihat? "
Hada pengin nonjok laki-laki itu. Tapi, laki-laki itu terlalu kuat. Otot-otot dia menunjukkan jika dia memang orang yang rajin berolahraga.Â
Melihat Hada yang diam, laki-laki itu mengambil sesuatu yang terselip di pinggangnya. Kemudian berjalan pelan ke arah Hada berdiri.Â
Tiba-tiba saja sebuah benda yang berasa dingin sudah menempel di pelipis Hada.Â
"Buka komputer kamu! "
Hada hanya bisa mengikuti perintah. Hada tak ingin isi otaknya dikeluarkan oleh benda dingin yang menempel di pelipisnya.Â
"Kenapa kamu tulis seperti itu? " bentak laki-laki tegap itu.Â
"Karena dia memang membiarkan covid terus membunuh warga kota ini."