Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penulis Sejarah Kota dan Pucuk Pistol yang Mengarah ke Jidatnya

26 September 2020   05:22 Diperbarui: 26 September 2020   05:34 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sejarah."

"Di komputer ini sedang kamu tulis sejarah ya? "

Lagi lagi Hada mengangguk. 

"Boleh aku lihat? "

Hada pengin nonjok laki-laki itu. Tapi, laki-laki itu terlalu kuat. Otot-otot dia menunjukkan jika dia memang orang yang rajin berolahraga. 

Melihat Hada yang diam, laki-laki itu mengambil sesuatu yang terselip di pinggangnya. Kemudian berjalan pelan ke arah Hada berdiri. 

Tiba-tiba saja sebuah benda yang berasa dingin sudah menempel di pelipis Hada. 

"Buka komputer kamu! "

Hada hanya bisa mengikuti perintah. Hada tak ingin isi otaknya dikeluarkan oleh benda dingin yang menempel di pelipisnya. 

"Kenapa kamu tulis seperti itu? " bentak laki-laki tegap itu. 

"Karena dia memang membiarkan covid terus membunuh warga kota ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun