Weber membedakan beberapa cara hubungan antara agama dan ekonomi dapat terbentuk:
a. Pengaruh Agama pada Ekonomi
Dalam pandangan Weber, agama dapat memengaruhi perilaku ekonomi melalui pembentukan nilai-nilai kerja keras, kejujuran, dan efisiensi. Misalnya, nilai-nilai Protestan menciptakan dorongan untuk hidup hemat dan bekerja keras, yang menjadi landasan kapitalisme.
b. Pengaruh Ekonomi pada Agama
Sebaliknya, ekonomi juga dapat memengaruhi praktik keagamaan. Sebagai contoh, dalam masyarakat kapitalis, nilai-nilai agama mungkin dikomodifikasi atau disesuaikan untuk mendukung kebutuhan ekonomi, seperti dalam bentuk industri agama atau komersialisasi kepercayaan.
c. Hubungan Independen
Weber juga mengakui bahwa dalam masyarakat sekuler, agama dan ekonomi dapat berkembang secara independen satu sama lain. Namun, ia menekankan bahwa dalam sejarah, hubungan antara agama dan ekonomi sering kali saling memengaruhi.
4. Rasionalitas dalam Tindakan Manusia
Rasionalitas menjadi inti dari teori Weber. Ia membagi tindakan manusia ke dalam beberapa kategori:
a. Tindakan Rasional Instrumental
Tindakan ini didasarkan pada kalkulasi strategis untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya adalah keputusan bisnis yang dilakukan berdasarkan analisis laba-rugi.