d. Membatasi Konsumsi Boros
Karena pengeluaran boros dianggap bertentangan dengan nilai-nilai Protestan, hasil dari kerja keras biasanya digunakan untuk investasi, bukan konsumsi. Hal ini mempercepat akumulasi modal yang menjadi dasar pertumbuhan kapitalisme.
4. Mengapa Kapitalisme Disebut Rasional?
Definisi Rasionalitas Menurut Weber
Rasionalitas mengacu pada pengambilan keputusan berdasarkan kalkulasi yang terukur untuk mencapai tujuan tertentu, berbeda dengan tindakan yang didasarkan pada tradisi atau emosi. Dalam konteks kapitalisme:
- Rasionalitas Instrumental: Menghitung biaya dan manfaat untuk memilih tindakan yang paling efisien.
- Rasionalitas Nilai: Berkomitmen pada prinsip atau tujuan tertentu, seperti etos kerja atau dedikasi kepada Tuhan.
Contoh dalam Kapitalisme
- Dalam bisnis, perusahaan menggunakan analisis pasar untuk menentukan investasi mana yang paling menguntungkan.
- Dalam kehidupan sehari-hari, individu menyesuaikan gaya hidup mereka agar hemat dan produktif.
Weber menekankan bahwa rasionalitas ini berakar pada nilai-nilai agama Protestan yang mendorong efisiensi dan produktivitas.
5. Apa yang Membuat Teori Weber Menonjol?
a. Pendekatan Interdisipliner
Weber menggabungkan studi agama, ekonomi, dan sosiologi untuk menjelaskan fenomena sosial. Ia melihat kapitalisme bukan hanya sebagai sistem ekonomi tetapi juga sebagai produk budaya.
b. Fokus pada Budaya