Pengaruh Calvinisme
- Dalam ajaran Calvinisme, terdapat konsep predestinasi, yang berarti nasib seseorang (selamat atau tidak) telah ditentukan oleh Tuhan. Namun, individu tidak tahu apa keputusan Tuhan.
- Keyakinan ini mendorong individu untuk mencari tanda-tanda keselamatan melalui keberhasilan duniawi, termasuk kerja keras dan pencapaian ekonomi.
Asketisme Duniawi
- Kaum Protestan diajarkan untuk menghindari kenikmatan duniawi yang tidak perlu (seperti kemewahan), tetapi mereka juga diajarkan untuk bekerja keras dan produktif sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan.
Kerja Sebagai Panggilan
- Dalam tradisi Protestan, pekerjaan bukan sekadar aktivitas duniawi tetapi merupakan panggilan suci. Dengan demikian, mereka bekerja dengan sepenuh hati, bukan hanya untuk mencari nafkah tetapi juga untuk memenuhi kewajiban spiritual.
Hemat dan Investasi
- Hidup hemat mendorong individu untuk menyimpan kekayaan dan menginvestasikannya kembali, yang menciptakan siklus produktivitas dan akumulasi modal.
3. Bagaimana Etika Protestan Mendorong Kapitalisme?
a. Mengubah Pandangan Tentang Kerja
Sebelum era Protestanisme, pandangan umum dalam masyarakat Eropa, terutama di bawah pengaruh Gereja Katolik, cenderung melihat kerja sebagai kebutuhan untuk hidup, bukan panggilan suci. Protestanisme mengubah ini dengan mengangkat kerja menjadi bagian penting dari spiritualitas.
b. Menciptakan Siklus Kapitalis
Nilai-nilai Protestan menciptakan pola perilaku yang konsisten dengan prinsip kapitalisme:
- Kerja keras Keberhasilan ekonomi Investasi kembali.
- Dengan demikian, individu tidak hanya mencari nafkah tetapi terus mengembangkan modal mereka.
c. Mengembangkan Rasionalitas Ekonomi
Kapitalisme modern membutuhkan rasionalitas dalam pengambilan keputusan. Etika Protestan, dengan dorongan untuk hidup hemat dan bekerja keras, memungkinkan pengambilan keputusan yang kalkulatif dan efisien.