"Begitupun denganku!"
Terpaksa mereka harus melawan dingin. Demi melihat seseorang yang tidak dikenalinya, Bunga mengencangkan laju motornya. Temannya menggigil-gigilkan tubuhnya. Namun Bunga menghiraukannya, dan fokus mengendarai motor. Hingga akhirnya mereka tiba pada sebuah tempat yang sudah dijanjikan oleh orang yang tak dikenal itu.Â
Tempat itu terlihat seperti cafe kelas atas. Tempat duduknya pun menggunakan sofa. Terlihat para pengunjungnya berpakaian rapi seperti para pejabat. Namun Bunga memberanikan diri masuk ke dalam cafe tersebut. Temannya pun mengikutinya.Â
"Segeralah kau kirimi orang aneh itu pesan." Perintah temannya.Â
"Yah, akan kulakukan." Sahut Bunga.Â
"Sudah?"
"Sabar, bodoh."
Bunga pun mengirimi orang yang tak dikenalinya itu sebuah pesan, memberitahukan bahwa dia sudah tiba di tempat yang sudah dijanjikan. Seketika Bunga mendapatkan balasan dari orang itu. "Tunggu aku di kursi no. 8." Pesan si orang yang tak dikenal.Â
Segera Bunga mengajak temannya menuju ke kursi no. 8. Mereka pun menunggu si orang yang tak dikenal itu muncul.Â
"Si aneh itu lama sekali munculnya." Celoteh temannya.Â
"Inilah kencan." Sahut Bunga.Â