Mohon tunggu...
Emka Nahrawi
Emka Nahrawi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis saja

Menulis saja

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Asa Berkabut

3 Februari 2022   14:09 Diperbarui: 3 Februari 2022   14:14 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kamu bukan pengemis...! Hatinya berontak. 

Tapi, kamu tak punya pilihan. Pasti ada yang peduli denganmu jika kamu terus terang kepada seseorang tentang keadaanmu." Bisik hatinya lagi.

Suryo bersandar di sudut pasar. Orang-orang masih ramai lalu lalang, seorang perempuan separuh baya melintas di depannya. Agak ragu Suryo bergerak mendekat.

''Mohon maaf Bu dompet saya hilang, saya tidak punya uang untuk pulang, saya mohon Ibu sudi memberi saya sekedar ongkos pulang.'' 

Sedetik perempuan itu tertegun, tapi tiba-tiba ia berteriak dengan keras

"Kamu penghipnotis ya? Tolong, Tolooong... Dia mau menghipnotis saya."

Suryo tertegun, tak menyangka reaksi perempuan itu. Ia hanya berdiri kebingungan ketika kepalanya terasa sangat sakit. Ia terlambat menyadari seseorang telah mendaratkan pentungan di kepalanya.

Sejurus kemudian segerombolan orang datang menyerbu seperti sekumpulan singa yang mendapat mangsa. Orang-orang itu menggasak Suryo tanpa ampun. Semua orang di pasar itu merasa wajib menyumbangkan bogem mentahnya.

Dalam batas kesadarannya, Suryo melihat mendiang istrinya, Putra, dan mobil mainan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun