Hakikat penciptaan manusia dalam islam Â
Dalam perspektif ajaran Islam, antara kaum laki-laki dan kaum perempuan memiliki kodrat dan tabiat bawaan sejak lahir yang berbeda baik secara phisik maupun psychis. Tidak ada seorangpun yang dapat membantah realitas yang demikian. Dengan perbedaan yang demikian tidak berarti menurut Islam kaum laki-laki lebih unggul atau lebih rendah dari kaum perempuan, melainkan hanya menunjukkan adanya bentuk phisik dan psychis atau karakter yang berbeda. Makna filosofis yang terkandung di balik penciptaan yang demikian adalah, bahwa antara keduanya harus dapat bekerjasama dan berperan sesuai dengan kodrat dan tabiatnya masing-masing.
 Kedudukan perempuan dalam islam Â
Perempuan juga manusia yang memiliki kedudukan setara dengan laki-laki dalam tanggung jawab pelaksanaan kewajiban agama dan takdir mereka sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Q.S. An Nisaa ayat 11. ... Kata setiap muslim menunjukkan bahwa yang memperoleh akses pendidikan dan hak belajar adalah laki-laki dan perempuan.
QS Al-Nisa' : 1 Â Â
Artinya : Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Urgensi fiqhunnisa dalam ajaran Islam Â
Pengetahuan perempuan tentang fiqh an nisa' sangat strategis dan fundamental, karena menyangkut tatacara dan bagaimana pelaksanaan ibadah bagi perempuan, yang mempunyai kodrat yang berbeda dengan laki-laki. Perempuan merupakan makhluk istimewa dalam kehidupan manusia. Sekalipun Islam memandang antara laki-laki dan perempuan sama dalam semua aspek kehidupan, baik social dan peribadahan.
 Risalatul mustahadhoh (haid, nifas, wiladah dan mustahadhoh).  Â
Bagi beberapa anak perempuan yang baru memasuki usia 'aqil baligh dan mengalami haid adakalanya sulit untuk menerima dan merasakan perubahan yang terjadi padanya sehingga terkadang banyak menimbulkan persoalan (Santrock, 2003:97).