Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Makin Tua Makin Bahagia Makin Sehat dan Makin Waras

17 Januari 2022   19:49 Diperbarui: 9 Oktober 2022   22:08 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara lainnya untuk memperpanjang HALE adalah mempelajari apa yang sudah ditemukan oleh berbagai sains yang berkaitan dengan kesehatan. Tentu maksudnya sains yang baru.

Sains yang  menonjol dalam 3 dekade terakhir ini adalah neuroscience, yaitu sains yang mempelajari seluk-beluk otak manusia dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan, seperti kecerdasan, produktivitas, kecenderungan pada kebajikan, hingga kesehatan tubuh (dan tentu saja usia yang panjang).

Neuroscience menemukan, bahwa otak yang berfungsi dengan baik, ternyata memiliki pengaruh besar pada berbagai aspek kehidupan kita, termasuk atau apalagi kesehatan tubuh.

Jejak sejarah menunjukkan: itulah yang dikejar atau diidamkan oleh manusia sejak awal peradaban yang paling pertama. Kita mengenal apa yang dikejar manusia sejak dulu itu dengan sebutan kebahagiaan atau happiness, namun neuroscience menyebutnya dengan sebutan yang lain, yaitu positivity atau wellbeing.

Untuk Apa Otak yang Berfungsi dengan Baik? 

 

Mengenai otak yang berfungsi dengan baik ini sudah saya sampaikan melalui berbagai tulisan dan video, juga diskusi online yang tiap minggu diselenggarakan oleh Komunitas Membangun Positivity.

Sains ini sebenarnya berguna untuk individu, masyarakat, organisasi atau perusahaan, bahkan pemerintahan. Itu sebabnya saya sejak 2015 terus membagikan apa yang ditemukan oleh sains ini. Sayangnya sains memang topik yang sulit untuk menjadi populer. Film yang dirilis Desember 2021 lalu berjudul, "Don't Look Up", menggambarkan sulitnya sains untuk bisa disikapi dengan baik oleh banyak orang, bahkan oleh pembuat kebijakan. Padahal itu adalah sains yang berkaitan dengan keselamatan orang banyak.

Kebanyakan orang berpikir hidupnya sudah baik-baik saja, demikian juga dengan otaknya yang menurutnya baik-baik saja. Jadi gak perlu lagi mempelajari sains untuk memperbaiki fungsi otak. Padahal sains menunjukkan kita bisa melakukan sesuatu agar otak kita jauh lebih berfungsi dengan baik daripada sebelumnya.

Apalagi mereka yang memiliki penghasilan yang baik, akan berpikir: untuk apa lagi mengutak-atik otak saya? Hidup saya sudah berkecukupan, kok? Padahal otak yang berfungsi dengan baik, bisa membuat kesehatan tubuhnya menjadi lebih baik.

Mereka yang memiliki kesuksesan dalam karir atau dalam usahanya, berpikir untuk apa mengkutak-katik otaknya agar lebih cerdas. Otak saya sudah terbukti membawa saya pada kesuksesan kok? Padahal otak yang berfungsi dengan baik bisa membuat orang menjadi lebih cenderung pada kebajikan, kedamaian, cinta kasih, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun