Teori kecerdasan emosional dari Daniel Goleman mengajarkan bahwa memahami dan mengelola emosi adalah keterampilan yang esensial untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Dengan meningkatkan lima komponen kecerdasan emosional---kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial---seseorang dapat membangun hubungan yang lebih baik, menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri, dan mencapai tujuan hidup mereka.
  Kecerdasan emosional bukanlah bakat bawaan, tetapi keterampilan yang dapat dipelajari dan dikembangkan. Oleh karena itu, berinvestasi dalam pengembangan kecerdasan emosional adalah langkah penting untuk mencapai kehidupan yang lebih bahagia dan sukses
6Teori Belajar Sosial Albert Bandura
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura menyatakan bahwa orang mempelajari perilaku baru dengan mengamati dan meniru orang lain. Teori ini menekankan pentingnya pembelajaran observasional, di mana individu memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan keyakinan dengan mengamati tindakan orang lain dan konsekuensi yang mengikutinya, yang mengarah pada pemodelan dan adopsi perilaku yang diamati.
Asumsi
Teori pembelajaran sosial, yang dikemukakan oleh Albert Bandura, menekankan pentingnya mengamati, memodelkan, dan meniru perilaku, sikap, dan reaksi emosional orang lain. Teori pembelajaran sosial mempertimbangkan bagaimana faktor lingkungan dan kgnitif berinteraksi untuk memengaruhi pembelajaran dan perilaku manusia. Dalam teori pembelajaran sosial, Albert Bandura (1977) setuju dengan teori pembelajaran behavioris tentang pengkondisian klasik dan pengkondisian operan . Namun, ia menambahkan dua gagasan penting:
1.Proses mediasi terjadi antara stimulus & respon.
2.Perilaku dipelajari dari lingkungan melalui proses pembelajaran observasional.
Proses Mediasi
Pembelajaran observasional tidak dapat terjadi kecuali proses kognitif sedang bekerja. Faktor-faktor mental ini memediasi (yakni, campur tangan) dalam proses pembelajaran untuk menentukan apakah respons baru diperoleh. Oleh karena itu, individu tidak secara otomatis mengamati perilaku model dan menirunya. Ada beberapa pemikiran sebelum meniru, dan pertimbangan ini disebut proses mediasi. Hal ini terjadi antara mengamati perilaku (stimulus) dan menirunya atau tidak (respons). Ada empat proses mediasi yang diusulkan oleh Bandura (1969, 1971, 1977). Masing-masing komponen ini penting dalam menentukan apakah imitasi terjadi setelah terpapar model atau tidak:
1. Perhatian