Mohon tunggu...
Misya Fathia
Misya Fathia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Belajar menjadi creator

Saya senang membuat karikatur anime, edit video dan menulis cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alter

1 April 2022   11:09 Diperbarui: 1 April 2022   11:28 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

       Kami semua makan siang di kantin. Tiba tiba ada yg menyapa ku.  "Eh, ketemu lagi kita." Seseorang yang terlihat familiar dimata ku datang menghampiriku dan menyapaku seolah olah kita pernah bertemu. Mungkin memang benar kami pernah bertemu. Tapi aku tidak ingat.

       "Wah, apa kalian pernah bertemu sebelumnya?" Tanya pak polisi yg ikut mendampingi kami. Kenapa pak polisi menanyakan hal itu? padahal kami satu sekolah? Karna anak itu tidak diundang atau tidak dibolehkan ikut ke sekolah ini. Tetapi dia ikut sebagai saksi mata atas kematian Vraka.

       "Iya pak, kami satu sekolah. Tapi terakhir kami bertemu disaat dia menanyakan keadaan Vraka, aku dan Vraka teman dekat. Lalu dia dan Vraka duduk dibangku taman, berbincang bincang. Stelah itu, Vraka pun tidak terlihat lagi. Ah, apa jgn jgn ini ulah kau?!" Jelas dia yg mengaku temannya Vraka. Aku tidak pernah keluar rumah! Tidak pernah... Jangan jangan mereka lagi! Keparat emang!

       "Ohh, jadi kau melihat Athy bersama Vraka, setelah itu Vraka tak muncul lagi? Begitu kah? Baik.. terimaksih atas informasinya, William." Nama anak itu William. Sial, bagaimana ini.. aku sama sekali tidak tahu apa apaa.. jgn sampai mereka mencurigai ku!

       "Athy, ikut kita ke pengetesan DNA. Kami ingin mengetes DNA anda terhadap rambut yg terpotong sedikit lalu terjatuh dilantai" Okee.. mereka mengajakku untuk pencocokan dan pengetesan DNA. Semoga tidak cocok dgn DNA ku!

       Bagaimana mungkin! Kok cocok sih! Anjir, ga mungkin ga mungkin ga mungkin! Aku bahkan tidak tahu apa apaa ttng hal ini! Ketika di cek sidik jari ku untuk mencocokkan sidik jari yg ada dijarum itu pun cocok dgn sidik jari ku! Sialan lu, Shell!

**

       "Aku dendam terhadap Xavier karna dia telah melukai ku, makanya aku menuduh dan membuat seolah olah Xavier yg membunuh. Kenapa aku membunuh 4 orang itu? Karna Ayah Vraka dulu telah mengotori tubuhku sehingga aku trauma, karna ayahnya telah tiada, jadi kubunuh saja Anaknya, Vraka. Kalau Zenith, karna dia telah menyebarkan rumor itu dan telah menghalangiku untuk menyebarkan rumor itu lebih luas. Sama halnya dengan Orca. Kalau Amel? Dia cantik, sehingga aku jatuh hati pada dia dan ingin mengambil matanya, rambutnya, kukunya, jarinya lalu diawetkan. Sungguh indah utk dipandang bukan..

Oh iya, kenapa aku menyebarkan rumor palsu ttng keluarga Arkansas, karna mereka telah membuangku dulu, mereka tidak ingin memiliki anak penyakitan dan jelek seperti ku dulu. Tapi aku telah operasi muka hingga mereka tidak menyadariku yg ternyata aku adalah anak mereka yg telah mereka buang. Aku sgt dendam dgn mereka. Tapi Zenith dan Orca telah menghalangi rencana ku! Terimakasih "

Aku menjelaskan semua nya kepada polisi diruang introgasi. Mereka terus terusan menanyakan hal itu, karna aku muak ditanya terus, juga aku lelah ya aku jawab!..

      " Baik, terimakasih atas jawaban anda, Athy! " Ucap polisi itu sbgai tanda terimakasih karna aku telah menjawab pertanyaan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun