"Atau boleh saya tambah kopinya?"
"Eh, a anu, tidak, eh iya, maaf, terima kasih"
Diregukknya kembali kopi pahit dan dihisapnya lagi kuat-kuat rokok kreteknya. Begitu terus berulang-ulang hingga ia tak dapat lagi melihat jari jemarinya, kakinya, mejanya, kopinya, kedainya...
Di tempat lain biayanya hanya lima puluh ribu per peserta mas..
Karunia itu kan gratis mas? Masak harus dibeli?
Bagaimana bila aku tak mampu beli?
"Mas?"
Namaku Yudas, engkau tahu bahwa aku telah menjualnya sebanyak satu kali. Tidak lebih banyak dari engkau (yang telah berkali-kali menjualnya). Malukah kau? Aku sangsi! Namaku Yudas, oh sungguh perutku mual melihat orang-orang menyebutmu... indah dan berarti!
"Anda baik-baik saja mas? Sepertinya agak pucat?"
"Eh? I iya, ti tidak, saya baik-baik saja, makasih"
"Baik mas"