Mohon tunggu...
sukarti dimejo
sukarti dimejo Mohon Tunggu... Buruh - buruh harian lepas

berusaha menikmati hidup dengan menulis, terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku, Aku adalah Gelapnya Malam

7 Agustus 2024   01:47 Diperbarui: 7 Agustus 2024   01:53 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by https://gayexpress.co.nz/2018/11/representing-the-real-rainbow/

"Ayang, aku tunggu di kafe kita ya? Ini aku sudah mo nyampe."

Di kafe kita, Dewi, segera berlari menghambur ke dalam pelukan kekasihnya, tanpa malu atau risih pada pengunjung lainnya, airmatanya tak terbendung lagi, mengalir deras, bersama rintik hujan yang turun semakin lebat

"Maafkan aku Put, aku harus turut dengan kanjeng ibu."

"Hemh"

"Aku mengerti.. aku mengerti, tapi...."

"Aku tetap mencintaimu Put, yayangku tersayang."

"..............."

"Sudahlah, aku mengerti, jalanilah semua itu, tapi plizz jangan lupakan aku ya?"

"Iyahh..."

.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun