"Sudah... sareh (sabar) dulu kangmas, coba biacaranya pelan-pelan saja, ndak usah grusa-grusu (terburu-buru)," balas Raden Ayu Kinasih
"Hehh... hhh"
"Anu djeng, begini, rencana perjodohan anak kita, bisa dipercepat ndak? Kalau bisa, bulan depan kita dah adain ijab kobulnya? Jangan takut, semua biaya saya tanggung.. hehhh," lanjut Radenmas Broto
"O... walah.... cuma itu tho.. kirain opo he.. he.. lha sumonggo kangmas, kulo dherek mawon(silakan kangmas, saya turut saja)," jawab Raden Ayu Kinasih sambil sedikit terkekeh senang
.
***
.
Dari balik pintu, terlihat Dewi sangat gelisah,
"Gawat, jadi kanjeng ibu jadi menjodohkan aku toh?" gumannya pedih
"Aku harus segera beritahu yayang!"
Setengah berlari, ia masuk ke kamarnya, berganti pakaian dan segera menyambar kunci mobil kecilnya. Tujuannya hanya satu, bertemu kekasih hatinya. Gerah hatinya, gelisah jiwanya, hingga tak sabar, ditelponnya sang kekasih sambil menyetir dengan kecepatan tinggi,