Mohon tunggu...
sukarti dimejo
sukarti dimejo Mohon Tunggu... Buruh - buruh harian lepas

berusaha menikmati hidup dengan menulis, terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku, Aku adalah Gelapnya Malam

7 Agustus 2024   01:47 Diperbarui: 7 Agustus 2024   01:53 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by https://gayexpress.co.nz/2018/11/representing-the-real-rainbow/

"Sudah... sareh (sabar) dulu kangmas, coba biacaranya pelan-pelan saja, ndak usah grusa-grusu (terburu-buru)," balas Raden Ayu Kinasih

"Hehh... hhh"

"Anu djeng, begini, rencana perjodohan anak kita, bisa dipercepat ndak? Kalau bisa, bulan depan kita dah adain ijab kobulnya? Jangan takut, semua biaya saya tanggung.. hehhh," lanjut Radenmas Broto

"O... walah.... cuma itu tho.. kirain opo he.. he.. lha sumonggo kangmas, kulo dherek mawon(silakan kangmas, saya turut saja)," jawab Raden Ayu Kinasih sambil sedikit terkekeh senang

.

***

.

Dari balik pintu, terlihat Dewi sangat gelisah,

"Gawat, jadi kanjeng ibu jadi menjodohkan aku toh?" gumannya pedih

"Aku harus segera beritahu yayang!"

Setengah berlari, ia masuk ke kamarnya, berganti pakaian dan segera menyambar kunci mobil kecilnya. Tujuannya hanya satu, bertemu kekasih hatinya. Gerah hatinya, gelisah jiwanya, hingga tak sabar, ditelponnya sang kekasih sambil menyetir dengan kecepatan tinggi,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun