Mohon tunggu...
sukarti dimejo
sukarti dimejo Mohon Tunggu... Buruh - buruh harian lepas

berusaha menikmati hidup dengan menulis, terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku, Aku adalah Gelapnya Malam

7 Agustus 2024   01:47 Diperbarui: 7 Agustus 2024   01:53 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by https://gayexpress.co.nz/2018/11/representing-the-real-rainbow/

"Tapi kita harus punya anak Wi? Lihat, kanjeng romo sudah berusia lanjut, dan mungkin ia akan segera mangkat..."

"Bagaimana ya kangmas, aku hanya mampu terangsang oleh wanita, dan kamu ju...." belum habis kata-kata Dewi, Birowo sudah memotongnya

"Cukup... aku mengerti.. aku mengerti..."

"...................."

"Panjenengan duka kangmas? Kulo nyuwun pangapunten nggih." (kamu marah kangmas? Saya minta maaf)

"Tidak.. tidak.... Aku hanya mau tanya, apakah kamu bersedia mengandung?"

"Iya kangmas, demi orangtua kita, aku bersedia.. tapi...."

"Sudah, kalau kau sanggup, mulai besok kita mulai!"

"Tapi..."

"Sudahlah, percayakan sama kangmas..."

Begitulah, akhirnya sejak hari itu, kekasih Dewi dan kekasih Birowo sering bertandang ke rumah mereka. Bukan untuk reuni, melainkan untuk melakoni sebuah persetubuhan badan! Dengan pasangan masing-masing! Lesbian dan homo! Ketika sudah hampir klimaks, baru kemudian Birowo menumpahkannya pada Dewi, istrinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun