Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengapa Anak Sekolah Tidak Diajarkan Cara Mengelola Uang?

20 November 2024   06:00 Diperbarui: 20 November 2024   06:05 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak individu baru menyadari pentingnya literasi keuangan ketika mereka sudah menghadapi masalah finansial. 

Beberapa contoh nyata masalah yang sering terjadi adalah:

1. Ketergantungan pada Cicilan

Cicilan sering dianggap sebagai solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan atau gaya hidup. 

Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa cicilan jangka panjang sering kali memiliki total pembayaran yang jauh lebih tinggi dibandingkan pembelian tunai. 

Ditambah lagi, keterlambatan pembayaran cicilan dapat memicu denda yang semakin membebani keuangan.

2. Tidak Paham Investasi

Dalam kurikulum pendidikan, hampir tidak ada materi yang membahas pentingnya investasi sebagai alternatif menabung. 

Padahal, di tengah inflasi yang terus meningkat, investasi merupakan cara yang lebih efektif untuk menjaga nilai uang.

Kendala Guru dalam Mengajarkan Literasi Keuangan

Pentingnya literasi keuangan tidak hanya terletak pada kurikulum, tetapi juga pada kompetensi guru yang mengajarkan topik tersebut. 

Sayangnya, banyak guru di Indonesia sendiri mengalami tantangan finansial, yang membuat mereka sulit untuk mengajarkan literasi keuangan secara efektif.

1. Masalah Finansial Guru

Gaji guru honorer di Indonesia sering kali sangat rendah, bahkan ada yang hanya mendapatkan Rp1-2 juta per bulan. Dalam beberapa kasus, gaji guru honorer bahkan kurang dari Rp1 juta.

Dengan pendapatan yang minim, banyak guru yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar mereka, apalagi memahami konsep keuangan yang lebih kompleks seperti investasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun