Kenaikan harga ini menjadikan properti semakin sulit dijangkau, terutama bagi mereka yang berstatus pekerja kelas menengah ke bawah.
Tidak hanya properti, hampir semua kebutuhan hidup mengalami kenaikan harga, seperti makanan, pakaian, dan biaya transportasi.Â
Dampaknya, pria yang berpenghasilan tetap harus merelakan sebagian besar gajinya hanya untuk kebutuhan dasar, sehingga sulit untuk menabung atau berinvestasi.Â
Tekanan ekonomi ini juga membuat banyak pria mengandalkan pinjaman atau kredit untuk memenuhi kebutuhan mereka.Â
Namun, hal ini justru dapat menjadi beban tambahan di kemudian hari karena bunga yang tinggi memperparah kondisi keuangan mereka.
4. Gaya Hidup Konsumtif dan Pengaruh Lingkungan
Gaya hidup konsumtif menjadi salah satu tantangan terbesar bagi banyak orang, termasuk pria.Â
Kebiasaan ini sering kali dipicu oleh lingkungan sosial yang menuntut untuk "selalu tampil".Â
Belum lagi pengaruh media sosial yang memamerkan gaya hidup serba mewah, sehingga menimbulkan keinginan untuk terus mengikuti tren.Â
Tren gadget terbaru, fashion yang up-to-date, hingga kebutuhan untuk bersosialisasi di tempat-tempat mewah membuat pengeluaran pria semakin tinggi.Â
Pada akhirnya, alih-alih menabung atau berinvestasi, banyak pria justru lebih banyak menghabiskan uang untuk kebutuhan konsumtif.
Gaya hidup konsumtif ini tidak hanya membebani finansial, tetapi juga membuat pria sulit menyeimbangkan antara penghasilan dan pengeluaran.Â