Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Pria Mapan Semakin Langka? Ini 7 Faktor yang Menjadi Penyebab Utamanya

9 November 2024   06:00 Diperbarui: 12 November 2024   13:07 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pria mapan. sumber: freepik

Memang, harapan ini tidak sepenuhnya salah, tetapi ada tantangan yang dihadapi para pria untuk mencapainya.

Lebih jauh lagi, standar gaya hidup yang dibentuk media sosial ini sering kali tidak realistis dan sulit dicapai. 

Akibatnya, banyak pria yang mengorbankan keuangan mereka hanya untuk "terlihat mapan" di mata masyarakat, padahal di balik itu mereka berjuang keras untuk memenuhi gaya hidup yang sebenarnya belum stabil.

2. Persaingan Kerja yang Semakin Ketat

Dunia kerja saat ini lebih kompetitif dibandingkan beberapa dekade lalu. Banyak pekerjaan yang membutuhkan kualifikasi tinggi, serta pengalaman dan kemampuan yang semakin spesifik. 

Sementara itu, kondisi ekonomi global yang tidak stabil turut memperburuk situasi. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) semakin sering terjadi di berbagai sektor, terutama di tengah masa pandemi dan resesi ekonomi yang menghantam banyak negara.

Dengan persaingan yang ketat, pria yang ingin mencapai stabilitas finansial harus bersaing ekstra keras. 

Tidak semua pria berhasil mencapai posisi yang diinginkan, bahkan sebagian harus berganti karier atau menurunkan ekspektasi mereka. 

Dalam situasi seperti ini, sulit bagi banyak pria untuk merencanakan masa depan secara finansial, yang pada akhirnya memengaruhi kesiapan mereka untuk menjadi "mapan" dalam kehidupan pribadi maupun berkeluarga.

3. Tekanan Ekonomi yang Kian Berat

Tekanan ekonomi bukanlah hal baru, tetapi belakangan ini situasinya semakin berat. 

Tingginya inflasi membuat harga kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder meningkat drastis. 

Jika kita menilik kenaikan harga properti, contohnya, rata-rata properti di kota besar mengalami kenaikan harga sebesar 12-15% per tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun